Kabar24.com, JAKARTA - Amnesty International (AI) menyatakan ada delapan cara para pemimpin dunia untuk mengatasi persoalan pengungsi global yang menjadi persoalan dunia.
AI mencatat saat ini sekitar 19,5 juta pengungsi global yang terpaksa keluar dari kampung halamannya. Sedangkan 1,45 juta pengungsi yang rentan di antaranya akan membutuhkan permukiman pada akhir 2017.
Cara pertama adalah membuka rute aman para pengungsi sebagai salah satu solusi penting. "Ini berarti mengizinkan mereka bersatu kembali dengan keluarga mereka," demikian AI dalam keterangannya yang dikutip Bisnis.com pada Senin (19/10/2015).
Langkah kedua adalah membangun permukiman sebagai langkah vital. Hal itu terutama untuk pengungsi paling rentan, termasuk para penyintas yang pernah disiksa dan memiliki masalah kesehatan serius.
Ketiga, menyelamatkan nyawa terlebih dahulu. Keempat adalah mengizinkan para pengungsi untuk melintasi perbatasan dengan atau tanpa dokumen perjalanan.
Langkah kelima adalah pemerintah harus menyelidiki perdagangan manusia yang mengeksploitasi para pengungsi. Keenam, pemerintah harus berhenti menyalahkan para pengungsi untuk masalah ekonomi dan sosial.
Ketujuh, memulai pendanaan pada PBB secara tepat. "Orang-orang tengah sekarat, sedangkan pemerintah justru menghabiskan uang miliaran untuk pengendalian perbatasan," kata AI.
Langkah kedelapan adalah menyatakan suaka merupakan hak asasi manusia. Oleh karena itu, AI menyatakan dunia perlu membuat sistem pengungsi yang kuat dan mengizinkan orang-orang untuk mendaftar dalam rangka pencarian perlindungan.
"Tak ada satu pun dari delapan solusi itu yang tak mungkin tak bisa dicapai, jika para politisi mendengarkan jutaan orang menyatakan 'selamat datang pengungsi'," kata AI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
