Kabar24.com, JAKARTA - Pemanggilan Jaksa Agung HM Prasetyo oleh Presiden Joko Widodo kemarin sempat dikaitkan dengan isu reshuffle yang berhembus belakangan ini. Pasalnya pintu masuk yang dilewati Prasetyo tidak melalui jalur biasanya pintu Istana Negara.
Seusai mengikuti rapat terbatas tentang Penanggulangan Kekerasan Anak yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, Prasetyo membantah tudingan tersebut. "Loh saya kan pembantu Presiden, dipanggil Presiden ya tentunya. Wah enggak bisa [dikaitkan], saya kan rutin, kenapa kemarin yang dipertanyakan," ujarnya, Selasa (20/10/2015).
Jaksa Agung masuk kompleks Istana Kepresidenan lewat pintu kantor Wakil Presiden. Ia menjelaskan dipanggil Presiden membahas tentang kegiatan di Kejaksaan dalam rangka mendorong dan mengamankan pembangunan yang menjadi skala prioritas.
"Kita kan berangkat dari serapan anggaran yang rendah, karena pejabat daerah itu kan mengaku takut dan kuatir, takut berhadapan dengan masalah hukum. Maka kejaksaan berpikir bagaimana membuat mereka supaya tidak ragu," jelasnya.
Kejagung membuat tim P4 yang mengawal dan mengamankan jalannya roda pembangunan yakni semacam pendampingan, memberikan pendapat hukum agar pembangunan sesuai rencana tanpa dibayangi rasa takut diseret ke ranah hukum.
Saat ditanya apakah membahas tentang kasus korupsi di Sumatra Utara yang menyeret kader Partai Nasdem OC Kaligis dan Rio Patrice Capella , Prasetyo balik bertanya. "Ohh enggak, kenapa, kalian percaya itu ya. Alangkah naifnya saya melakukan hal itu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel