Kabar24.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku telah menegur sejumlah menteri Kabinet Kerja belum menjalankan tugasnya dengan maksimal selama setahun menggenggam jabatan.
Kalla menegaskan evaluasi menteri dilakukan tanpa perlu adanya perombakan (reshuffle) posisi jabatan. Bentuk evaluasi bisa berupa teguran, memberi nasihat dan dukungan untuk menjalankan kinerja sesuai target. Selain itu, ada pula pemeriksaan anggaran yang lebih intens.
"Ya ditegur macam-macam, kita panggil kenapa tidak [kinerja] sampai [target] seperti ini. Evaluasi kan tidak perlu diganti, mungkin dinasehati, diberi dukungan, diperiksa anggaran lebih banyak," tuturnya di Kantor Wakil Presiden, Selasa(20/10/2015).
Dia menilai pencapaian kinerja menteri Kabinet Kerja beragam, ada yang sudah sesuai target, ada pula yang masih perlu diperbaiki.
Menurut dia, ukuran pencapaian kinerja menteri dapat terlihat dari seberapa berpengaruh hasilnya terhadap kemajuan bangsa.
Misalnya, dari sisi produktivitas kinerja, sumbangan terhadap pembangunan, dan partisipasi masyarakat yang kuat di bidang tersebut.
Seringkali, lanjutnya, penilaian masyarakat dari sejumlah lembaga survei berbeda dengan penilaian dari ukuran pemerintah.
"Masyarakat umumnya menilai dari sisi penglihatan, heroismenya, sikapnya. Tapi ada hal lain, sejauh mana bidang yang ditugaskan memberi dampak kemajuan atau tidak," papar JK.