Kabar24.com, NEW YORK - Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Su-yong menegaskan negerinya tidak akan menghentikan peluncuran roket jarak jauh hanya karena untuk tujuan damai.
Ri Su-yong menyebutkan peluncuran roket adalah hak otonom dari sebuah negara merdeka. Hal tersebut disampaikan dalam pidatonya di PBB, dilansir KBS, Jumat (2/10/2015).
Dia menambahkan, hak otonom tersebut yang membuat Korut menentang keras larangan peluncuran roket yang dinilai tidak adil. Korut juga berkeras akan tetap melakukan hal tersebut.
Menurutnya, uji coba nuklir merupakan tindakan untuk melawan kebijakan AS yang memusuhi Korut dan ancaman nuklir AS.
Selain itu, dia beranggapan ada 10 negara yang meluncurkan roket pembawa satelit dengan bebas, dan 9 negara diantaranya mengembangkan senjata nuklir.
Namun, Ri Su-yong menilai Dewan Keamanan PBB hanya melarang Korut. Oleh karena itu, dia menegaskan Korut tidak mempedulikan keputusan PBB.
Dalam pidato yang berlangsung selama 18 menit tersebut, Ri juga menyampaikan bahwa gencatan senjata di Semenanjung Korea harus diubah dengan perjanjian perdamaian.
Hal tersebut dinilai yang akan membawa perdamaian di Semenanjung Korea. Korut juga bersedia berdialog dengan AS jika Negeri Paman Sam setuju dengan hal tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
