Bisnis.com, JAKARTA-- Sedikitnya 100 petani Jambi akan melakukan demonstrasi dengan kelompok masyarakat lainnya pada Senin (14/9) terkait dengan merebaknya monopoli penguasaan lahan di provinsi tersebut.
Demonstrasi itu akan dilakukan oleh Gerakan Rakyat Jambi untuk Keadilan Agraria (GRJKA), gerakan yang merupakan gabungan dari sejumlah elemen masyarakat. Juru Bicara GRJKA Dwi nanto mengatakan wujud monopoli tanah itu adalah merebaknya izin-izin konsesi industri perkebunan dan hutan tanaman industri (HTI).
Data GRJKA menyebutkan sekitar 2,1 juta ha kawasan hutan di Jambi, terdapat sekitar 884.000 ha lebih menjadi kawasan HTI dan 1,1 juta ha untuk perkebunan sawit.
"Jutaan kaum tani di Indonesia berada dalam lingkaran masalah yang sama, yakni perampasan tanah untuk kepentingan investasi yang difasilitasi oleh negara melalui perangkat Undang-undangnya," kata Dwi dalam keterangannya, pekan ini.
Tiga lokasi yang akan didatangi kelompok tersebut adalah DPRD Provinsi Jambi, Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, dan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Jambi. Kelompok massa akan berdatangan dari di antaranya berasal dari Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi.
Selain konflik dengan perusahaan, Jambi juga tengah mengalami masalah asap akibat pembakaran lahan dan hutan. Hal itu terjadi juga di sejumlah provinsi macam Riau, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
