Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABUT ASAP: Angin Kencang Bawa Asap ke Wilayah Udara Singapura dan Malaysia

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan angin yang bertiup ke arah timur laut menyebabkan asap dari kebakaran hutan dan lahan di Sumatra dan Kalimantan mulai menutupi wilayah udara Singapura dan sebagian barat Sarawak, Malaysia.
Teknisi Helikopter MI 171 milik BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) memeriksa mesin Helikopter MI 171 di Base Off Landasan Udara TNI AU Palembang yang diselimuti kabut asap, Sumatera Selatan, Kamis (27/8). Helikopter tersebut menunggu jarak pandang membaik untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan melalui udara (water boombing) dikarenakan jarak pandang yang menurun hingga 400 meter pada pagi hari karena kabut asap./Antara-Nova Wahyudi
Teknisi Helikopter MI 171 milik BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) memeriksa mesin Helikopter MI 171 di Base Off Landasan Udara TNI AU Palembang yang diselimuti kabut asap, Sumatera Selatan, Kamis (27/8). Helikopter tersebut menunggu jarak pandang membaik untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan melalui udara (water boombing) dikarenakan jarak pandang yang menurun hingga 400 meter pada pagi hari karena kabut asap./Antara-Nova Wahyudi

Kabar24.com, JAKARTA--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan angin yang bertiup ke arah timur laut menyebabkan asap dari kebakaran hutan dan lahan di Sumatra dan Kalimantan mulai menutupi wilayah udara Singapura dan sebagian barat Sarawak, Malaysia.

"Angin yang mengarah ke timur laut menyebabkan asap dari Riau, Jambi dan Sumsel menutup wilayah Singapura, sementara asap di Kalimantan Barat menyebabkan bagian barat Sarawak (Peninsular) Malaysia tertutup asap sedang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/9/2015).

Akibatnya kualitas udara di Singapura pada Jumat (11/9) pukul 19.00 waktu setempat berada pada level tidak sehat dengan indeks standar polusi (PSI) 129-148.

Hari Jumat tanggal 11 September 2015 tersebut titik api (hotspot) di Sumatera pada pukul 16.00 WIB ada 665 titik yang tersebar di Sumsel 475, Bengkulu (10), Jambi (83), Babel (45), Lampung (25), Riau (12), Sumbar (8), Kepri (5), Sumut dan Aceh (1).

"Sedangkan hotspot di Kalimantan tidak terdeteksi oleh satelit Terra dan Aqua karena blank area," kata Sutopo.

BNPB menjelaskan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan paling sulit dipadamkan dan mudah meluas, seperti halnya tahun 2014 lalu.

Dari satelit terlihat asap tebal di Sumsel menutup Jambi dan Riau. Jarak pandang di Pekanbaru 700 meter, Rengat dan Pelalawan 200 meter, Dumai 400 meter, Jambi 400-800 meter dan Kalsel kurang dari 500 meter.

Kualitas udara di Riau dan Jambi pada level berbahaya sehingga sekolah-sekolah masih diliburkan. Semua penerbangan juga dibatalkan di Bandara SSK II Pekanbaru pada hari Sabtu (12/9).

"Sementara, hampir 80 persen wilayah Kalimantan tertutup asap dengan tingkat kepekatan sedang hingga tinggi," ujarnya.

Upaya pemadaman juga terus dilakukan di semua daerah yang terbakar. Namun pembakaran juga masih terus berlangsung. Hal ini terlihat dari jumlah hotspot yang meningkat, khususnya di Sumatera Selatan dan Kalimantan.

"Mungkin Hanya hujan deras yang mampu memadamkan semuanya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper