Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Kekurangan Peneliti, Pemerintah Harus Genjot Perguruan Tinggi

Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Iskandar Zulkarnain mengatakan saat ini Indonesia tidak hanya mengalami krisis ekonomi tetapi juga mengalami krisis peneliti.Menurutnya, rasio peneliti di Indonesia masih sangat kecil, sehingga dibutuhkan perguruan tinggi yang menetaskan peneliti baru di Indonesia.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Iskandar Zulkarnain mengatakan saat ini Indonesia tidak hanya mengalami krisis ekonomi tetapi juga mengalami krisis peneliti.

Menurutnya, rasio peneliti di Indonesia masih sangat kecil, sehingga dibutuhkan perguruan tinggi yang menetaskan peneliti baru di Indonesia.

"Dari 900 ribu lulusan Perguruan Tinggi, hanya 38 ribu yang mendaftar ke lipi. Itupun tidak semua benar-benar berkeinginan untuk jadi peneliti melainkan hanya sekedar cari kerja," papar Iskandar di Kantor LIPI, Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Iskandar mengakui, minimnya jumlah peneliti di Indonesia dikarenakan dunia penelitian yang kurang menarik.

"Kalau saya bilang, jadi peneliti itu sebuah pilihan dan panggilan jiwa. Tapi jika dunia penelitian tidak dikenalkan sejak diperguruan tinggi, minat peneliti akan semakin sedikit," ungkapnya.

Saat ini, Perguruan Tinggi di Indonesia masih mengedepankan sistem pembelajaran bukannya penelitian. Akibatnya banyak sekali penelitian di perguruan tinggi yang hanya sebagai syarat kelulusan dan berakhir di perpustakaan sebagai jurnal ilmiah.

"Ini kan tidak ada manfaatnya bagi masyarakat. Harusnya di perguruan tinggi itu lebih menekankan pada penelitian bukan pembelajarannya," ujarnya.

Menurut Iskandar, untuk membuktikan kemajuan dan kemakmuran bangsa salah satunya adalah jumlah peneliti serta jumlah lembaga riset yang ada di suatu negara.

Di Indonesia, rasio perbandingan peneliti dan penduduk di Indonesia adalah 90 peneliti per satu juta penduduk. Hal ini jauh berbeda dengan kondisi di negara maju lainnya yang idealnya 700 hingga 5000 peneliti per satu juta penduduk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper