Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TERORISME: PPATK Fokus Sumber Pendanaan Terorisme Asia Pasifik

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) akan menyasar kejahatan pendanaan terorisme di kawasan Asia Pasifik terkait dengan meningkatnya ancaman tersebut
Kepala PPATK Muhammad Yusuf, seusai menjadi pembicara pada sebuah acara di KPK, Jakarta, Rabu (15/4/2015)./Antara-Reno Esnir
Kepala PPATK Muhammad Yusuf, seusai menjadi pembicara pada sebuah acara di KPK, Jakarta, Rabu (15/4/2015)./Antara-Reno Esnir
Bisnis.com, JAKARTA -- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) akan menyasar kejahatan pendanaan terorisme di kawasan Asia Pasifik terkait dengan meningkatnya ancaman tersebut.
 
Hal itu mencuat dalam pertemuan Kepala PPATK Muhammad Yusuf dan Menteri Kehakiman Australia Michael Keenan, kemarin Selasa (01/09/2015). Pertemuan itu salah satunya membahas soal meningkatnya petarung teroris asing (foreign terrorist fighters).
 
Selain itu, PPATK juga akan bekerja sama dengan The Australian Transaction Reports and Analysis Centre (Austrac) terkait dengan pendanaan terorisme di kawasan Asia Pasifik.
 
"Dalam pertemuan ini dibahas pula mengenai penyelenggaraan bersama Global Counter Terrorism Financing Summit, yang akan diselenggarakan oleh PPATK bersama dengan Austrac," demikian PPATK dalam rilisnya, Rabu (2/9). "Kegiatan CFT Summit ini akan menjadi kegiatan pertama yang mengangkat pembahasan tentang kejahatan tindak pidana pendanaan terorisme di regional Asia Pasifik."
 
PPATK menyatakan pembahasan tentang kejahatan tindak pidana tersebut akan melibatkan para ahli di bidang penegakan hukum, intelijen keuangan, pembuat kebijakan, serta praktisi industri. Kerja sama antar lembaga tersebut, demikian lembaga itu, akan mengatasi kejahatan lintas batas negara.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper