Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendikbud: Pengembangan Kemampuan Siswa Tidak Harus Jalur Intrakurikuler

Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah dinilai lebih menekankan pada tata bahasa dibandingkan sastra. Oleh karena itu, Sastrawan Indonesia Taufik Ismail berharap kurikulum pendidikan terutama di tingkat SMA disempurnakan lagi ke depannya. Dia juga menyarankan agar kebiasaan membaca dan menulis lebih ditekankan lagi.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah dinilai lebih menekankan pada tata bahasa dibandingkan sastra. Oleh karena itu, Sastrawan Indonesia Taufik Ismail berharap kurikulum pendidikan terutama di tingkat SMA disempurnakan lagi ke depannya. Dia juga menyarankan agar kebiasaan membaca dan menulis lebih ditekankan lagi.

Terkait saran tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan pun ikut menanggapinya. “Itu kan bagian dari revisi kurikulum,  sekarang lagi direvisi kok,” ujar Anies di Kantor Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Jumat (28/8/2015).

Anies menjelaskan selama ini masyarakat Indonesia menganggap bahwa mendidik itu harus jalur intrakurikuler. Padahal, kata dia, kegiatan belajar atau mendidik itu memiliki tiga jalur yakni intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan nonkurikuler.

Menurut Anies, pengembangan kemampuan anak seperti membaca dan mengarang sastra tidak harus lewat jalur intrakurkuler. Ia berpendapat, hal ini tentu akan memberikan beban berat pada kurikulum.

“Jadi kenapa kurikulum kita bebannya berat sekali? Itu karena semuanya mau dimasukan dalam intrakurikuler,” tegasnya. Oleh karena itu, ia menyatakan sebagian kegiatan pembelajaran semisal mengarang dan membaca tidak perlu dimasukkan pada jalur itu.

Sebelumnya, sastrawan Indonesia Taufik Ismail mengharapkan agar kurikulum untuk tingkat SMA diperbaiki. Terutama, kata dia, hal yang berkenaan dengan kesusateraannya.

Selama ini, menurut Taufik, kurikulum pada mata pelajaran (mapel) bahasa dan sastra Indonesia lebih mengedepankan tata bahasanya. Ia menegaskan, hal ini perlu dikurangi lagi ke depannya. Taufik berpendapat, isi materi mapel tersebut sebaiknya lebih mengedepankan untuk menanamkan kecintaan pada membaca dan menulis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper