Bisnis.com, MEDAN - Monsanto akan terus berinvestasi di Indonesia di meski harga komoditas pangan global masih mengalami tekanan seiring penurunan harga minyak mentah.
Mauricio Amore, CEO Monsanto Indonesia, mengatakan bahwa tingginya kebutuhan pangan dan kurangnya minat generasi muda untuk bekerja di bidang pertanian membuat harga pangan mahal.
Dengan demikian bahan pangan seperti jagung yang juga bisa dimamfaatkan sebagai pakan ternak tetap menjadi komoditas yang prospektif.
"Apalagi, Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar di dunia dengan penduduk lebih dari 200 juta. Kami akan terus berinvestasi dari tahun ke tahun di Indonesia, ujarnya, Kamis (27/8/2015).
Namun, Amore besaran investasi itu. Dia mengatakan turunnya harga komoditas termasuk jagung merupakan gejala sementara karena perdagangan mengikuti mekanisme pasar.
Namun, untuk jangka prospek jagung di Indonesia dinilai tetap bagus mengingat masih banyak wilayah pertanian jagung yang belum dibuka.
Dia optimistis akan mampu mempertahankan pertumbuhan pendapatan di atas 10% per tahun meski menghadapi persaingan seperti Du Pont dan pesaing lainnya. "Saya melihat persaingan secara positif saja, dan kami harap kami akan tumbuh di atas 10% per tahun, ujarnya.
Dia juga menyatakan sejauh ini tidak ada persoalan dengan regulasi untuk berinvestasi di Indonesia. Dengan demikian, ke depan bisnis komoditas pangan cukup menjanjikan di Indonesia.