Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gebrakan Bupati Purwakarta Wujudkan Kota Inovatif

Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akan memberlakukan aturan pemakaian tas kerja yang terbuat dari bahan daur ulang buatan sendiri kepada seluruh karyawannya.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi/Twitter
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi/Twitter

Kabar24.com, JAKARTA-- Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akan memberlakukan aturan pemakaian tas kerja yang terbuat dari bahan daur ulang buatan sendiri kepada seluruh karyawannya.

"Nanti, semua pegawai dan pejabat pemkab harus pakai tas bahan daur ulang buatan sendiri," kata Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, Selasa (25/8/2015).

Selain itu, para ibu Dharma Wanitanya juga harus menggunakan tas produksinya sendiri.

 "Makanya, jangan belanja tas merk dan buatan luar melulu," kata Dedi.

Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Purwakarta, Agus Rachlan, mengaku tak masalah dengan ide dan terobosan yang dilakukan bosnya tersebut.

"Terhadap terobosan yang positif, selaku bawahan kami harus mengapresiasinya," ujarnya.

Saat ini, penggunaan tas yang terbuat dari bahan daur ulang buatan sendiri tersebut baru diberlakukan di kalangan anak-anak sekolah mulai dari tingkat SD Hingga SMA dan sederajat.

 "Kami ingin mengajarkan soal inovasi dan kemandirian sejak dini," Dedi memberikan alasan.

Dedi mengatakan, orangtua, karyawan dan pejabat pemkab, serta ibu-ibu Dharma Wanita harus menjadi penyokong utamanya. Agar, program yang mendidik soal inovasi dan kemandirian serta pembangunan karakter budaya tersebut bisa dikawal bersama-sama antara pemerintah dan masyarakat.

Obsesi

Dedi mengakui punya obsesi besar buat mewujudkan Purwakarta sebagai kota inovatif yang mendiri dan berkarakter budaya terutama budaya sunda.

 "Target kami, tiga tahun ke depan, cita-cita tersebut harus sudah mewujud," kata dia.

Bukan cuma pembuatan dan penggunaan tas daur ulang, dalam upaya mengembangkan inovasi, kreativitas, kemandirian dan pendidikan karakter, Pemkab Purwakarta juga sudah menerapkan program masuk sekolah mulai pukul 06.00 WIB, mengaji dan menghafal selepas magrib, puasa Senin-Kamis, beternak kambing, bercocok tanam dan berkebun di halaman rumah yang diwajibkan buat anak-anak sekolah.

Seorang orang tua murid SD di Kecamatan Kiara Pedes, Elan, mengaku tak keberatan dengan program inovatif, kreatif, kemandirian dan pendidikan karakter yang dibebankan kepada anak didik tersebut

"Sebab, hasilnya sangat positif. Anak-anak jadi lebih disiplin dan mandiri,"kata Elan.

Dia sendiri yang semula agak malas-malasan sekarang terbawa bangun pagi dan bisa salat subuh berjamaah yang semula sangat langka dilakukannya bersama anak dan isterinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper