Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengungsi di Yunani Dalam Kondisi Menyedihkan

Kondisi Imigran di Yunani Dalam Kondisi Menyedihkan
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Jumlah imigran dan pengungsi yang tiba di pantai-pantai Yunani melonjak pada 2015, namun negara Mediterania itu hampir tidak menyediakan fasilitas penerimaan dan membiarkan mereka berkubang dalam kondisi "sangat memalukan", kata seorang pejabat PBB, Jumat.

Sejak awal tahun 2015, sekitar 124 ribu orang, hampir semuanya menghindari perang dan penganiayaan di Suriah dan Afghanistan, terdampar di pantai Yunani --meningkat 750 persen dari periode sama tahun 2014-- kata badan pengungsi PBB.

Namun ketika mereka tiba di pulau-pulau Yunani biasanya tidak ada apapun untuk mereka dan sebagian besar terpaksa tidur di udara terbuka dalam kondisi kekurangan yang sangat menyedihkan serta hanya bergantung pada bantuan makanan dan air dari sukarelawan, kata direktur UNHCR untuk Eropa Vincent Cochetel.

Setelah beberapa hari mereka dipindahkan ke Athena, dimana sekali lagi "tidak ada apapun yang menunggu mereka," katanya, dengan menekankan bahwa secara keseluruhan Yunani hanya menyediakan penampungan untuk 1.100 orang, "yang betul-betul tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan."

"Saya sudah bekerja selama 30 tahun di UNHCR (dan) Saya tidak pernah melihat situasi semacam ini... Ini Uni Eropa, dan ini benar-benar memalukan," kata Cochetel, dan meminta Athena untuk melakukan tindakan segera.

Meski mengakui bahwa Yunani yang terlibat utang tengah menghadapi masalahnya sendiri, ia bersikeras bahwa pihak berwenang di negara itu setidaknya membantu mengkoordinasikan respon, dan menetapkan lokasi-lokasi dimana organisasi kemanusiaan bisa mendistribusikan bantuan.

"Kami prihatin dengan situasi dimana tidak ada seorangpun yang benar-benar memegang kepemimpinan dalam merespon, yang membuat sangat sulit bagi organisasi kemanusiaan untuk turut serta dalam upaya ini," katanya.

Cochetel mengecam kekisruhan dalam upaya membagikan makanan bagi ribuan orang di pulau Kos tanpa fasilitas sanitasi atau ketersediaan tempat pengumpulan sampah.

Kondisi menyedihkan ini bisa menjelaskan kenapa hanya sedikit dari mereka yang tiba di Yunani mengajukan permohonan suaka di sana. Hingga akhir Juni hanya 6.200 pengungsi yang mengajukan permohonan itu.

Sementara, mereka terus bergerak maju secara ilegal, melintasi Eropa timur menuju utara, sehingga memicu krisis imigran di seluruh benua.

"Kami yakin Eropa perlu bereaksi dan akan bereaksi, karena ini mempengaruhi begitu banyak negara Eropa," kata Cochetel.

"Ini akan menjadi kepentingan banyak negara Uni Eropa untuk membantu kami menstabilkan situasi dan menyediakan kondisi yang lebih baik untuk tinggal serta menjaga orang-orang itu untuk diproses di Yunani."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper