Bisnis.com, SEMARANG — Pemerintah Kabupaten Purbalingga mendorong hilirisasi pengolahan gula kelapa guna meningkatkan nilai tambah produk.
Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhendrianto menuturkan para penderes gula kelapa di wilayahnya dapat meningkatkan nilai produk gula kelapa olahannya. Menurutnya, pengolahan produk gula kelapa menjadi gula serbuk organik akan memberikan dampak yang signifikan pada harga produk.
“Kalau gula kelapa dijual dalam bentuk biasa harganya sesuai dengan harga pasaran. Akan tetapi kalau sudah diproses dalam bentuk gula serbuk organik harganya bisa bisa meningkat 50%,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Senin (27/7/2015).
Pengolahan gula kelapa tersebut, sambung Sukento, juga diharapkan dapat dilanjutkan dengan peningkatan kualitas produk, misalnya dengan kemasan produksi yang lebih baik. Langkah itu, ungkapnya, dapat meningkatkan harga produk bahkan hingga sepuluh kali lipat.
Karena itu, Sukento menuturkan pihaknya, melalui dinas terkait, dan DPRD Purbalingga akan mendukung pengembangan kualitas usaha tersebut.
“Pengolahan yang meningkatkan nilai, tidak perlu kerja yang teralu keras, tapi harganya baik. Juga untuk meningkatkan perkonomian masyarakat, “ ujarnya.
Sukento menuturkan Pemkab Purbalingga mengalokasikan anggaran Rp968,6 juta untuk mengembangkan kualitas gula kelapa para penderes, khusunya gula kelapa organik. Anggaran tersebut diberikan dalam dua paket kepada 13 kelompok usaha bersama (KUB) dan 125 penderes.
Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Purbalingga Agus Winarno menjelaskan paket pertama berupa peralatan produksi dengan nilai Rp375,66 juta. Paket tersebut diberikan kepada 13 KUB di lima kecamatan di Purbalingga.
Peralatan mesin yang diberikan, sambung Agus, antara lain dua unit oven gula semut, 125 unit wajan aluminium dan 12.650 unit pongkor gula food grade.
“Saringan nira serta loyang dan ayakan gula semut masing-masing 125 unit. Peralatan lainya berupa blower sebanyak 12 unit,” jelasnya.
Sedangkan, Agus menuturkan paket kedua berupa bantuan dapur bersih atau tungku hemat energi senilai Rp353,77 juta kepada 125 penderes yang tersebar di empat kecamatan. Selain itu, paket tersebut juga menyediakan bantuan kendaraan roda tiga senilai Rp22,68 juta bagi koperasi produsen gula kelapa Nira Perwira Purbalingga.
Adapun, Agus menuturkan hingga saat ini terdapat 401 penderes di Purbalingga yang telah memeroleh sertifikasi organik. Para penderes yang tersebar di sejumlah wilayah dengan luas areal pengolahan mencapai 400 hektar tersebut telah mampu mengekspor 40 ton gula kelapa organik ke Eropa setiap bulannya.
Pemkab, jelas Agus, akan terus mendorong para penderes gula untuk meningkatkan kualitas produk agar mampu memeroleh sertifikasi dan memenuhi persayaratan sebagi anggota koperasi.
“Selain peralatannya, Pemkab fasilitasi pembinaan penderes anggota koperasi di Purbalingga,” ungkapnya.