Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perencanaan Buruk, Pemerintah Akui Tak Optimal Manfaatkan Pinjaman Asing

Pemerintah mengaku belum mengoptimalkan dana pinjaman lembaga asing untuk pembangunan infrastruktur karena pola perencanaan yang buruk.
Menko Perekonomian Sofyan Djalil di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (24/2/2015)./JIBI-Akhirul Anwar
Menko Perekonomian Sofyan Djalil di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (24/2/2015)./JIBI-Akhirul Anwar

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah mengaku belum mengoptimalkan dana pinjaman lembaga asing untuk pembangunan infrastruktur karena pola perencanaan yang buruk.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan pinjaman Bank Dunia sebagian besar tidak bisa dimanfaatkan karena ketidaksiapan rencana proyek infrastruktur nasional.

“Selama ini kita tidak siap, sehingga yang terjadi pinjaman Bank Dunia itu sebagain besar tidak bisa dimanfaatkan karena ketidaksiapan proyek,”ujarnya usai menghadiri rapat rancang bangun proyek infrastruktur di Kantor Wakil Presiden, Rabu(15/7/2015).

Hal yang terjadi selama ini adalah pemerintah menentukan proyek yang akan menerima pinjaman terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan perencanaan dan rancang bangun proyek tersebut.

Solusinya, pemerintah akan mengubah pola dan strategi persiapan pembangunan proyek infrastruktur. Tahap pertama, dilakukan perencanaan proyek dilengkapi rekayasa rancang bangun menggunakan dana pemerintah sebelum tahun pelaksanaan. Setelah itu baru ditawarkan kepada investor atau pemberi pinjaman.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper