Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Cabai di Palembang, Naik, Kemendag Beraksi

Kementerian Perdagangan mulai memberlakukan program perdagangan komoditas antar daerah/antar pulau (AD/AP) sebagai salah satu langkah stabilisasi harga kebutuhan pokok.
Cabai merah/Ilustrasi-Bisnis
Cabai merah/Ilustrasi-Bisnis
Kabar24.com, JAKARTA--Kementerian Perdagangan mulai memberlakukan program perdagangan komoditas antar daerah/antar pulau (AD/AP) sebagai salah satu langkah stabilisasi harga kebutuhan pokok.
 
Program tersebut menjadi pilot project pasar penyeimbang yang nantinya diharapkan mampu mengatasi permasalahan margin distribusi yang tidak efisien.
 
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyebutkan program AD/AP pertama ini diterapkan untuk mengatasi permasalahan disparitas harga cabai antara daerah yang terjadi pada saat ini.
 
Saat ini, harga cabai di sejumlah daerah, khususnya Palembang masih tertahan di harga yang tinggi, meskipun harga cabai nasional sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan.
 
Program tersebut menghubungkan daerah yang memiliki defisit komoditas cabai melalui transaksi langsung dengan daerah yang surplus komoditas cabai, sehingga memunculkan pasar penyeimbang.
 
Transaksi tersebut diharapkan mampu menekan disparitas harga cabai antar daerah.
 
Pemerintah berupaya untuk bisa mengatasi masalah suplai. Saat ini produksi cukup, tetapi suplainya yang punya persoalan.
 
Seperti hari ini, di Palembang ada persoalan masalah kebutuhan cabai, makanya langsung datang ke sentra produksi agar bisa dilakukan perdagangan langsung, kata Rachmat.
 
Program pasar penyeimbang tersebut melibatkan peran Bulog sebagai penyerap komoditas langsung dari sentra produksi, yang kemudian disalurkan secara langsung ke pedagang-pedagang di pasar sehingga memotong rantai distribusi yang cukup panjang.
 
Seperti untuk program cabai, harga cabai di Sukabumi mencapai Rp15.000/kg, melalui penyaluran langsung tersebut, diharapkan harga cabai di Palembang bisa mencapai Rp27.000/kg. Adapun, saat ini harga cabai di kawasan tersebut berkisar di Rp38.300/kg.
 
Sementara itu, pengiriman cabai ke Palembang oleh Bulog diharapkan sudah dilakukan pada 11 Juli 2015.
 
Rachmat mengatakan, tingginya disparitas harga cabai di Palembang dibanding harga rata-rata nasional disebabkan karena tingginya konsumsi cabai di daerah tersebut jika dibandingkan dengan tingkat produksinya.
 
Sementara itu, harga cabai di kawasan tersebut juga berpotensi meningkat menjelang Lebaran karena karakteristik masyarakat Palembang yang mengkonsumsi cabai lebih banyak dibanding bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Avisena
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper