Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Balai Bahasa Tak Sampai Rp1 Triliun

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menilai anggaran yang diperuntukkan pada Pusat Pengembangan Bahasa atau Balai Bahasa itu memang tidak sampai Rp 1 Triliun. Plt Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbud, Hamid Muhammad menyatakan alokasi anggaran masih pagu indikatif untuk saat ini.
Murid kelas VI Sekolah Dasar (SD) Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa mengikuti Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia pada hari pertama di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (18/5)./Antara
Murid kelas VI Sekolah Dasar (SD) Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa mengikuti Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia pada hari pertama di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (18/5)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menilai anggaran yang diperuntukkan pada Pusat Pengembangan Bahasa atau Balai Bahasa itu memang tidak sampai Rp 1 Triliun. Plt Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbud, Hamid Muhammad menyatakan alokasi anggaran masih pagu indikatif untuk saat ini.

“Alokasi anggaran sekarang masih pagu indikatif,” ujar Hamid melalui pesan singkat kepada Republika, Jumat (12/6/2015). 

Menurut Hamid, anggaran setiap unit utama masih bisa berubah. Artinya, kata dia, anggarannya akan menyesuaikan dengan kebutuhan dan skala prioritasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendukbud, Mahsun mengaku sangat prihatin dengan skor UKBI dari para guru Bahasa Indonesia ini. “Apa yang akan diajarkan ke para siswa sedangkan kemahiran mereka sangat sedikit?” ungkapnya.

Dengan adanya kondisi itu, Mahsun menilai suatu hal yang wajar jika nilai Ujian Nasional (UN) Bahasa Indonesia pun kurang memuaskan. Apalagi, tambahnya, nilai mata pelajaran itu lebih rendah dibandingkan Bahasa Inggris.  Oleh sebab itu, dia berpendapat para guru Bahasa Indonesia memang harus diberi pelatihan yang maksimal untuk meningkatkan kemahiran berbahasa mereka.

Mahsun menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan penguatan terhadap para guru Bahasa Indonesia. Hanya saja, kata dia, kegiatan itu sangat jarang dilakukan, yakni hanya satu kali dalam setahun. Menurutnya, alasan utama terjadinya hal itu akibat dari kurangnya anggaran yang diterima pihaknya.

“Kita akui anggaran kami sangat kecil, jadi sampai saat ini kami belum bisa maksimal memberikan penguatan pelatihan kemahiran berbahasa para guru Bahasa Indonesia,” tegasnya. Bahkan, dia menyebutkan, anggaran mereka tidak sampai Rp 1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper