Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tawarkan Barang Palsu, Alibaba Digugat

Bisnis.com, New YorkSejumlah produsen barang mewah menggugat Alibaba Group Holding Ltd (BABA.N) karena situs belanja online China itu dengan sengaja memberi tempat bagi pemalsu untuk menjual produk mereka ke seluruh dunia.
./
./

Bisnis.com, JAKARTA— Sejumlah produsen barang mewah menggugat Alibaba Group Holding Ltd (BABA.N) karena situs belanja online China itu dengan sengaja memberi tempat bagi pemalsu untuk menjual produk mereka ke seluruh dunia.

Gugatan tersebut diajukan di Pengadilan Federal Manhattan akhir pekan lalu oleh Gucci, Yves Saint Laurent dan beberapa bran lainnya milik Kering SA yang berbasis di Paris. Alibaba digugat dengan tuduhan pelanggaran merek dagang dan pelanggaran hukum.

Dalam berkas gugatannya, Alibaba dikatakan telah bersekongkol untuk memproduksi, menawarkan, dan menjual produk palsu dengan merek dagang mereka tanpa izin.

"Kami terus bekerja sama dengan berbagai merek untuk membantu melindungi kekayaan intelektual mereka, dan kami memiliki track recordyang kuat dalam hal itu. Sayangnya, Kering Grup telah memilih jalur litigasi daripada kerjasama yang konstruktif. Kami percaya keluhan ini tidak memiliki dasar dan kami akan berjuang sekuat tenaga," ujar seorang juru bicara Alibaba Bob Christie, seperti dilansir dari Reuters, Senin (18/5/2015).

Bob menyatakan pihaknya telah fokus menghindari pemasaran barang palsu platform Alibaba, termasuk marketplace Taobao selama bertahun-tahun. Sementara itu, Perwakilan Dagang Amerika Serikat telah menghapus Taobao dari daftar "pasar terkenal" pada 2012.

Gugatan Jumat lalu menandai kedua kalinya dalam waktu kurang dari setahun ini, merek Kering telah menggugat Alibaba atas dugaan penjualan produk palsu.

Menurut catatan pengadilan, sebuah gugatan pernah diajukan pada bulan Juli lalu, tetapi ditarik pada bulan yang sama. Keduanya berusaha mencari solusi.

Gugatan itu menuduh Alibaba dan entitas terkait "menyediakan iklan marketplace dan layanan penting lainnya yang diperlukan pemalsu untuk menjual produk palsu mereka kepada pelanggan di Amerika Serikat."

Tas Gucci palsu misalnya, ditawarkan seharga US$2 sampai US$5 oleh pedagang China bagi pembeli yang mencari setidaknya 2.000 unit. Sedangkan tas Gucci asli harganya mencapai US$795.

“Alibaba telah memungkinkan penjualan barang palsu secara terus menerus, bahkan ketika penjual barang palsu dengan tegas telah memberi tahu bahwa barang yang dijualnya palsu,” demikian isi gugatan tersebut.

Gugatan tersebut meminta pengadilan untuk memblokir Alibaba untuk menawarkan atau memfasilitasi penjualan produk palsu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper