Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

VATIKAN AKUI NEGARA PALESTINA: Mahmud Abbas Bertemu Paus Fransiskus

Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas pada Sabtu, beberapa hari setelah Vatikan menyatakan sedang menyiapkan penandatangan kesepakatan pertama dengan Palestina.

Kabar24.com, JAKARTA - Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas pada Sabtu, beberapa hari setelah Vatikan menyatakan sedang menyiapkan penandatangan kesepakatan pertama dengan Palestina.

Pertemuan di Vatikan juga akan dilakukan sehari sebelum Paus mengesahkan pengangkatan orang suci terhadap dua biarawati Palestina yang bakal menjadi santa pertama dari warga Arab Palestina.

Pada Rabu Takhta Suci mengumumkan sedang menyiapkan pakta pertama dengan Palestina, dua tahun setelah secara resmi Vatikan mengakui Palestina sebagai suatu negara.

"Komisi kerjasama sedang menyelesaikan sentuhan-sentuhan akhir mengenai kesepakatan dalam kehidupan gereja Katolik dan kegiatan di Palestina dan akan diajukan kepada wakil-wakil pihak berwenang untuk mendapat persetujuan guna mencegah adanya perdebatan di kemudian hari mengenai penandatanganan," kata Vatikan.

Para pengamat memperkirakan bahwa kesepakatan itu akan ditandatangani dalam lawatan Abbas.

Kabar kesepakatan itu segera memicu kemarahan Israel.

"Israel mendengar dengan kecewa keputusan Takhta Suci untuk suatu bentuk kesepakatan akhir dengan Palestina termasuk penggunaan kata negara Palestina," kata Kementerian Luar Negeri Israel.

"Perkembangan seperti ini tidak akan memajukan proses perdamaian dan menjauhkan pemuka Palestina untuk kembali ke perundingan damai. Israel akan mempelajari kesepakatan itu dan memberikan pertimbangan langkah selanjutnya."

Palestina mempertimbangkan Vatikan sebagai satu dari 136 negara yang mengakui Palestina sebagai satu negara, meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai jumlah tersebut khususnya dalam keanggotaan Uni Eropa jika ditarik mundur pada masa Uni Soviet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper