Bisnis.com, JAKARTA—Lembaga Pendidikan Tinggi Kependidikan meminta pemerintah menyediakan dana Rp2 triliun untuk membangun asrama pendidikan sebanyak 60.000 guru per tahun di seluruh Indonesia.
Hal itu disampaikan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Sunaryo Kartadinata, mewakili 12 rektor universitas negeri yang tergabung dalam LPTK, usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Kebon Sirih, Kamis (7/5/2015).
“Kami hitung dan stimulasi berdasarkan kebutuhan statistik, per tahun diperlukan 56.000-60.000 guru baru. Ini perlu dididik secara khusus, diasramakan, dibutuhkan anggaran Rp2 triliun per tahun,”ujarnya.
Menurut dia, seluruh guru baru itu membutuhkan pendidikan khusus. Salah satunya perlu melalui pendidikan asrama untuk membangun kepribadian. Selain itu, perlu pula ikatan dinas untuk mendalami pendidikan profesi.
Terakhir, tenaga pendidik juga membutuhkan infrastruktur laboratorium untuk mengasah koordinasi, dan manajemen yang baik.
Permintaan itu merujuk pada Undang-undang Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen. Di dalam beleid disebutkan, guru yang diangkat adalah guru yang bersertifikasi lulusan profesi guru.
“Mutu guru ke depan harus dipersiapkan untuk mendidik anak-anak bangsa yang harus siap menjelang ekonomi global MEA [masyarakat ekonomi Asean],”jelasnya.
Untuk itu, pemerintah perlu membantu menyiapkan guru yang bermutu melalui standar kelembagaan yang baik, sistem rekruitmen yang ketat dan infrastruktur yang memadai.
Menurut dia, Wapres menyetujui permintaan LPTK dan akan segera menganggarkan dana tersebut dalam waktu dekat. Namun belum dijelaskan anggaran dana akan tercantum dalam pagu Kementerian Riset dan Teknologi atau tidak.