Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diminta Ridwan Kamil Taksinya Tak Lagi Ngetem, Begini Reaksi Pihak Blue Bird

Diminta Ridwan Kamil Taksinya Tak Lagi Ngetem, Begini Reaksi Pihak Blue Bird
Walikota Bandung Ridwan Kamil melakukan razia kendaraan tanpa tempat sampah di jalan Merdeka Bandung, Jawa Barat, Sabtu (13/12)./Antara
Walikota Bandung Ridwan Kamil melakukan razia kendaraan tanpa tempat sampah di jalan Merdeka Bandung, Jawa Barat, Sabtu (13/12)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan tegurannya pada perusahaan taksi Blue Bird berjalan sesuai harapan. Alasannya, taksi-taksi kini sudah tak lagi mengetem di Jalan Pasteur dan membuat kemacetan.

"Alhamdulillah perusahaan taksi berhasil menegur supirnya," kata Ridwan Kamil, saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Bandung, Selasa, 24 Maret 2015.

Dua pekan lalu melalui akun pribadinya, Ridwan Kamil menegur Blue Bird dan menerbitkan surat peringatan. Teguran itu dilayangkan lantaran sopir taksi yang mengetem di samping Jalan Pasteur, kerap menjadi biang kemacetan.

Sebetulnya, kata Ridwan Kamil, tak hanya Blue Bird yang ditegur. "Semua perusahaan taksi di Bandung kami kirimi surat teguran resmi," ujar Ridwan Kamil. Namun karena Blue Bird memiliki akun Twitter, maka di media sosial Ridwan Kamil menegur Blue Bird saja.

Adapun yang mengetem di sana sebenarnya bukan hanya taksi. Minibus pun kerap menurunkan penumpangnya di sana, padahal terdapat rambu larangan berhenti. "Untuk travel saya kesulitan menindak karena susah untuk memperoleh buktinya," kata Ridwan Kamil.

Sopir taksi kerap mengetem di samping Jalan Pasteur karena banyaknya penumpang dari arah Jakarta. Menurut pantauan Tempo, biasanya minibus dari Jakarta menurunkan penumpangnya di sana.

Para penumpang itu langsung disambut para sopir taksi. "Ada juga yang mengomel ke saya karena kesulitan mendapatkan taksi di Pasteur," ujar dia.

Menurut dia, warga Bandung banyak mengeluhkan jalan yang menjadi pintu masuk Bandung dari Jakarta itu. Di sana, kemacetan terjadi sejak pagi hingga malam hari. Jika jalan raya tak mengalami kemacetan, Jalan Pasteur dinilai berbahaya. Alasannya, kata Ridwan Kamil, Pasteur memiliki jalan yang cukup lebar namun tak tersedia jembatan penyeberangan.

Karena itu, Pemkot Bandung tengah membangun jembatan penyeberangan orang di depan Mal Bandung Trade Center. Pembangunan jembatan tersebut dilakukan bersamaan dengan pembangunan monumen Konferensi Asia Afrika di sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper