Bisnis.com, MOSKWA - Kabar Presiden Rusia Vladimir Putin meninggal muncul dalam pemberitaan sejumlah media internasional. Putin tidak muncul di depan publik sejak 5 Maret 2015. Putin juga diberitakan membatalkan kunjungannya ke Kazakhstan.
Pertemuan dengan pejabat Georgia untuk membahas pemisahan Ossetia Selatan yang dijadwalkan 11 Maret 2015 diubah menjadi 18 Maret mendatang. Belakangan, Kremlin menayangkan cuplikan film pertemuan Putin pada 10-11 Maret lalu. Dicurigai, film itu direkam seminggu lalu.
Sekretaris pers Vladimir Putin, Dmitry Peskov, membantah Putin sakit atau meninggal. Menurutnya, kabar itu hasil dari "musim semi kegilaan" di antara beberapa wartawan.
"Tidak perlu khawatir, semuanya baik-baik. Dia telah mengadakan rapat kerja sepanjang waktu, hanya tidak semua pertemuan ini bersifat publik," ujar Dmitry Peskov kepada radio Echo of Moscow, Kamis, 12 Maret 2015. "Presiden benar-benar sehat dan jabatan tangannya masih terasa begitu kuat", ujar Dmitry Peskov.
Rumor yang cepat meluas ini sesungguhnya berasal dari ketakutan dan ketidakpastian tentang apa yang sesungguhnya terjadi pada Putin. Tidak ada yang tahu siapa yang akan mengambil alih kekuasaan jika dia meninggal, sakit, atau meninggalkan kantor.
Situasi saat ini mengingatkan pada peristiwa November 2012, ketika Rusia dan media internasional mengabarkan kesehatan Putin memburuk. Wartawan mengabarkan Putin jarang ke Moskow dan telah membatalkan beberapa perjalanan ke luar negeri karena sakit punggung.
Pada Desember 2012, kepada wartawan, Putin mengatakan berita palsu tentang masalah kesehatannya telah diembuskan lawan-lawan politiknya yang mempertanyakan kemampuannya menjalankan pemerintahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel