Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesawat Tempur Turki Tabrakan, 4 Pilotnya Tewas

Dua pesawat tempur Turki yang sedang menjalani latihan di Provinsi Malatya, di bagian tengah negara itu, bertabrakan pada Selasa (24/2/2015), menewaskan semua dari empat awaknya, kata militer.
F-4 Phantom II adalah pesawat tempur pengebom supersonik pengintai buatan Amerika Serikat. Pesawat ini berukuran besar, dan bermesin ganda. Saat ini F-4 sudah pensiun di AS, tetapi masih aktif di beberapa negara, seperti di Iran dan Israel. Sampai 2001 masih ada 1000 pesawat jenis ini yang digunakan di 11 negara. /wikipedia
F-4 Phantom II adalah pesawat tempur pengebom supersonik pengintai buatan Amerika Serikat. Pesawat ini berukuran besar, dan bermesin ganda. Saat ini F-4 sudah pensiun di AS, tetapi masih aktif di beberapa negara, seperti di Iran dan Israel. Sampai 2001 masih ada 1000 pesawat jenis ini yang digunakan di 11 negara. /wikipedia

Bisnis.com, ANKARA - Dua pesawat tempur Turki yang sedang menjalani latihan di Provinsi Malatya, di bagian tengah negara itu, bertabrakan pada Selasa (24/2/2015), menewaskan semua dari empat awaknya, kata militer.

Kontak terputus dengan pesawat pengintai RF-4E setelah mereka tinggal landas dari pangkalan udara Malatya pada Selasa malam untuk latihan pada malam hari, menurut satu pernyataan di laman Kepala Staf Gabungan.

"Operasi pencarian segera dimulai. Pada pukul 20.45 puing-puing kedua pesawat ditemukan dan sayangnya 4 orang pilotnya telah gugur," tambah pernyataan itu. Sejauh ini belum diberikan alasan-alasan bagi kecelakaan tersebut.

Pesawat-pesawat tersebut jatuh di distrik Akcadang, lebih 150 kilometer sebelah utara perbatasan Suriah, kata satu sumber militer kepada kantor berita Reuters.

Turki memiliki angkatan bersenjata terbesar kedua dalam NATO dan dalam beberapa tahun terakhir jet-jet tempurnya memainkan peran aktif dalam patroli di perbatasan dengan Irak dan Suriah, dua negara tetangganya. Pada 2012 angkatan udara Suriah menembak jatuh satu pesawat tempur F-4 di Laut Tengah. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters/Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper