Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Fokus Reformasi Pajak & Peningkatan Belanja

Rancangan APBN Tahun Anggaran 2016 senilai US$4 triliun yang diajukan Presiden Barack Obama berfokus pada peningkatan belanja dan reformasi perpajakan.

Kabar24.com, WASHINGTON--Rancangan APBN Tahun Anggaran 2016 senilai US$4 triliun yang diajukan Presiden Barack Obama berfokus pada peningkatan belanja dan reformasi perpajakan.

Sejumlah perusahaan multinasional asal AS seperti General Electric Co, Microsoft Corp, dan Pfizer Inc harus membayar pajak sekitar US$506 miliar selama 10 tahun ke depan.

Hal ini terkait rencana Obama untuk meningkatkan pajak keuntungan yang diperoleh dari luar negeri.

Angka itu adalah bagian dari perubahan pendekatan pajak yang diajukan Obama, yang akan menagih pajak sebesar 14% dari keuntungan perusahaan yang diperoleh di luar negeri.

Selanjutnya, besaran pajak akan dinaikkan hingga 19% dari total keuntungan.

Selain pajak, melalui rancangan tersebut Obama juga mengalokasikan US$478 miliar untuk pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan pembangkit energi terbarukan.

Salah satu sumber dana terbesar untuk program itu berasal dari ekstensifikasi pajak yang dikenakan pada perusahaan multinasional. Di sisi lain, pemerintah mengajukan pembentukan bank infrastruktur baru.

Untuk mendorong perkembangan industri energi terbarukan pemerintah pun mengajukan pengurangan pajak untuk perusahaan yang bergerak di bidang tersebut. Usulan insentif pajak ini sudah berulang kali muncul.

Kalau perusahaan minyak dan gas bisa mendapatkan, kenapa energi terbarukan tidak? kata Analis dari Bloomberg Intelligence Rob Barnett, seperti dilansir dariBloomberg, Selasa (3/2/2015).

Di sisi lain, Obama hendak menaikkan royalti untuk penyewaan tanah pemerintah oleh perusahaan minyak dan gas.

Dalam 10 tahun ke depan royalti itu diperkirakan naik menjadi US$2,5 miliar. Selain itu pemerintah berencana meniadakan sejumlah insentif pajak bagi sektor ini.

Dalam sisa dua tahun kepemimpinananya Obama memang berniat fokus mengatasi isu perubahan iklim dan mengedepankan energi terbarukan.

Namun, upaya tersebut tampaknya akan terhambat di kongres mengingat posisi Republik yang kuat di parlemen. Perusahaan minyak dan gas sangat aman, ungkap Barnett.

Secara keseluruhan, Partai Republik menolak sejumlah poin penting yang diajukan Obama dan akan membahas lebih lanjut rancangan mereka sendiri.

Adapun, APBN 2016 berlaku efektif per 1 Oktober.

Sementara itu, Obama juga meningkatkan anggaran pertahanan hingga US$534,3 miliar pada anggaran 2016 atau melonjak hingga US$36 miliar dibandingkan dengan APBN 2015.

Untuk keamanan siber, pemerintah mengajukan anggaran senilai US$14 miliar.

Pada bagian kebijakan luar negerinya, melalui rancangan itu pemerintah AS mengajukan dukungan pada NATO dan sekutunya di Eropa untuk melawan agresi Rusia.

Obama mengalokasikan US$8,8 miliar guna melawan militan dari negara Islam, mendukung tentara Irak, dan memperkuat kedudukan oposisi di Siria.

Secara jangka panjang, RAPBN itu menargetkan pengurangan defisit sebesar US$1,8 triliun dalam satu dekade mendatang.

Sementara itu sepanjang tahun fiskal 2016 Obama menargetkan defisit US$474 miliar defisit fiskal atau setara 2,5% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper