Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WAHYU ADITYA: Begini Kiatnya Sukses Lewat Crowdsourcing & Industri Kreatif

Ketekunannya melanjutkan hobi menggambar dan merancang pada masa masih kanak, mampu mengantarkannya menuju tangga kesuksesan hingga sekarang ini.
Wahyu Aditya. / Dokumen pribadi Wahyu
Wahyu Aditya. / Dokumen pribadi Wahyu

Dunia desain kreatif seolah ditakdirkan menjadi jalan hidup seorang Wahyu Aditya, CEO sekaligus pendiri PT Hellomotion Korpora Indonesia. Ketekunannya melanjutkan hobi menggambar dan merancang pada masa masih kanak, mampu mengantarkannya menuju tangga kesuksesan hingga sekarang ini. Dia mengaku muncul kebanggaan tersendiri saat desain visual hasil karyanya dipajang di ruang publik dan mendapatkan apresiasi dari khalayak. Selain itu, dia merasa sangat berbangga ketika karya visualnya itu mampu menghidupkan semangat dan berpengaruh pada khalayak.

“Jadi cukup menarik ketika desain dan gambar ini memiliki kekuatan yang powerful di masyarakat. Dari situ lah saya tertarik untuk terjun ke bisnis ini,” tuturnya.

Pada usianya yang masih terbilang muda, Wahyu menilai dunia kreatif  telah menjadi trend di Tanah Air. Hanya saja perkembangan industri ini masih lambat dibandingkan Jepang. Dia mengatakan jumlah sektor kreatif yang dimiliki Indonesia sudah mencapai 15 sektor. Hanya saja karena belum terlalu maksimal dikembangkan, dari segi pendapatan masih jauh lebih rendah dari Jepang yang hanya memiliki empat sektor kreatif. “Jepang itu dari bisa meraup Rp1.000 triliun per tahun dari industri konten kreatifnya, sedangkan di Indonesia baru meraih Rp100 triliun dari 15 sektor kreatif. Hal ini menggambarkan betapa besarnya  potensi yang bisa digali untuk Indonesia,” ungkapnya.

Berpijak pada keprihatinan tersebut, Wahyu kemudian melebarkan sayap bisnisnya dengan membuat anak usaha a.l. Kementerian Desain Republik Indonesia (KDRI). Anak usahanya ini didirikan pada 28 Agustus 2006, dan memiliki tujuan untuk menyebarkan semangat Indonesia ke seluruh dunia melalui kekuatan visual. Melalui KDRI, Wahyu berusaha mendorong dunia kreatif ini menjadi industri yang berdaya hasil maksimal. Namun jalan tak selamanya lurus. Meskipun bercita-cita tinggi dan bermanfaat besar, Wahyu tidak lepas dari kegagalan.

Buah Manis Kegagalan

Pada awal karirnya, Wahyu sempat berpindah  tempat bekerja dan gagal membangun usaha. Dimulai seusai kuliah, dia bergabung di stasiun televisi. Selama dua tahun pekerjaan ini dilakoninya, sebelum berpindah menjadi tenaga kerja lepas. Profesinya ini tidak lama dilakoninya, karena Wahyu kemudian mendirikan rumah produksi bersama rekan-rekannya. Sayangnya, usaha rumah produksi pertama yang dirintisnya ini hanya bertahan setahun. “Hanya bertahan setahun usaha ini, karena mungkin terlalu banyak mitra. Akibatnya kami susah untuk eksplore keinginan sendiri-sendiri,” ujarnya.

Tak putus asa di usaha pertama, akhirnya Wahyu berusaha menuangkan ego pribadinya dengan mendirikan usaha keduanya yakni PT Hellomotion Korpora Indonesia. Pucuk dicinta ulam tiba, melalui bendera perusahaan ini, nama Wahyu cukup diakui di industri kreatif dalam negeri.

Dalam usaha yang dirintisnya ini, Wahyu menerapkan metode crowdsourcing atau menyewa banyak otak untuk berpikir bersama. Hal itu menjadi wajar jika kemudian perusahaan kreatif milik pria asli Malang, Jawa Timur ini memiliki pegawai tetap yang 60% bekerja di bidang administratif, untuk memikirkan pengembangan bisnis.

Upaya ini diterapkan di anak perusahaan yakni KDRI yang saat ini memiliki anggota 20.500 orang. Setiap mendapatkan ide karya desain baru, Wahyu melemparkan terlebih dahulu ke website perusahaan. Dari situlah, Wahyu berinteraksi dengan anggotanya yang memiliki rentang usia 18 tahun hingga 24 tahun. Ide, kreativitas, dan produktivitas anggota yang diejawantahkan melalui rancangan baru dan segar, selalu mendapatkan perhatian lebih. Untuk menjaga kualitas desain yang dibuatnya, Wahyu melakukan pengawasan langsung dan selalu memperbarui konsep desain kreatifnya.

Di sisi lain, guna menjaga jumlah pelanggan perusahaanya, Wahyu sangat terbuka menerima masukan dari konsumennya. Dan hasilnya, jumlah pelanggan yang memesan rancangan visual kepada perusahaannya selalu meningkat setiap tahunnya. Usia perusahaan yang mencapai satu dekade, dan mampu menggelar ajang bergabungnya anak-anak muda kreatif di Hellofest 2014, tidak kemudian membuat dirinya berpuas diri.

Wahyu mengatakan memiliki target untuk menyelesaikan proyek konten animasi anak-anak yang digarapnya, dan fokus pada pengembangan usaha secara swadaya. Dia mengatakan belum ada keinginan menggandeng investor agar dapat berekspansi di daerah lain. “Menjalin kerja sama dengan investor itu seperti menikah, butuh kecocokan dan keserasian. Selama ini saya belum menemukan itu dari investor. Jadi, saya belum agresif untuk buka cabang. Selain itu, industri desain kreatif masih berpusat di Ibu Kota,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Bisnis Indonesia Week End edisi 1 Februari 2015

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper