Bisnis.com, SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang menegaskan akan mendorong kawasan Pasar Semawis agar dapat menjadi salah satu ikon di ‘Kota Lumpia’.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan siap mendorong kawasan yang terkenal dengan festival tahunan Pasar Imlek Semawis tersebut.
Menurutnya, pemkot mengapresiasi penyelenggaraan event tahunan yang mengangkat budaya pecinan sebab telah menjadi simbol kekerabatan warga Kota Semarang yang beragam etnis.
“Harus di support penyelenggaraannya. Untuk itu saya berharap acara di tahun ke-12 ini harus lebih baik, lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya seperti dikutip dari laman Pemkot Semarang, Kamis (22/1/2015).
Hendar menuturkan pemkot berharap melalui festival interaksi antara budaya Tionghoa dan Jawa tersebut dapat memunculkan suatu perpaduan yang menjadi ciri khas Kota Semarang.
“Seperti lumpia, lontong cap gomeh, serta Gambang Semarang yang merupakan produk percampuran budaya, Jawa dan Tionghoa," katanya.
Seperti diketahui, festival tahunan tersebut akan kembali digelar dengan menghadirkan bazar dan panggung terbuka pada 14-17 Februari 2015 di sepanjang Lorong Gang Pinggir dan Srawung, Kota Semarang.
Adapun, Pasar Imlek Semawis mulai digelar pada 2004 menyusul diresmikannya Tahun Baru Imlek sebagai Hari Libur Nasional. Kegiatan tersebut menandai kemunculan Pasar Semawis atau dikenal juga sebagai Waroeng Semawis, yakni pasar malam di Gang Warung, daerah pecinan Kota Semarang.
Pasar yang menyajikan beraneka ragam hidangan dan menjadi pusat jajanan terpanjang di Semarang ini buka sejak pukul 6 sore hingga tengah malam pada setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
