Kabar24.com, DENPASAR--Denpasar akan mengembangkan program home industry endek di Desa Penatih dan Kertalangu guna menjaga warisan leluhur kain endek dan mencetak pengusaha kain tradisional.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Denpasar Wayan Gatra mengatakan dua desa itu dipilih dengan pertimbangan paling antusias dalam hal pengembangan endek.
Menurutnya, sebagai langkah awal pihaknya akan memberikan pelatihan kepada 20 orang ibu-ibu dan generasi muda di dua desa tersebut cara membuat endek yang baik, serta bantuan alat dan bahan tenun endek.
"20 alat dan bahan tenun endek sudah disiapkan pemerintah dan tim tekstil, masyarakat diharapkan betul-betul mengikuti pelatihan ini untuk mewujudkan pengusaha home industry," jelasnya, Minggu (12/1/2015).
Pelatihan akan diberikan secara berkesinambungan dan melibatkan tim tekstil Kota Denpasar.
Setiap minggu pendamping akan memberikan pelatihan membuat endek yang baik dan benar.
Selain itu Pemkot Denpasar akan terlibat membantu pemasaran dengan cara menyediakan bapak angkat sebagai calon pembeli dari pedagang dan pembeli yang sudah ada saat ini.
Gatra menuturkan program ini dipilih, karena Denpasar sudah mengembangkan kain tenun endek sejak 4 tahun terakhir.
Industri rumahan kain tenun endek juga makin diminati di Kota Denpasar, terlihat dari semakin banyaknya jumlah penjual tenun endek yang di beberapa titik ibu kota Bali.
Dengan bantuan ini diharapkan masyarakat semakin percaya diri membuat tenun endek dan siap bersaing dengan usaha sejenis daerah lain.
"Dengan home industry ini, tidak usah takut dalam berkreasi serta siap menjual dan mempromosikan kepada pelaku yang telah eksis lebih dulu," tuntasnya.