Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Momentum Hari Raya Galungan Dongkrak Inflasi di Bali

Kenaikan harga bahan bakar minyak dan hari raya Natal dan Galungan serta pergantian tahun, menyebabkan tingkat inflasi di Bali pada periode Januari-Desember menembus angka 8,43%.
Permintaan menguat. /Bisnis.com
Permintaan menguat. /Bisnis.com

Bisnis.com, DENPASAR - Kenaikan harga bahan bakar minyak dan hari raya Natal dan Galungan serta pergantian tahun, menyebabkan tingkat inflasi di Bali pada periode Januari-Desember menembus angka 8,43%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali Panusunan Siregar mengungkapkan‎ tingkat kenaikan harga bahan kebutuhan pokok tertinggi kedua bagi Bali setelah pada 2009 sempat mencapai 9%.

"Ini rekor‎, karena terakhir melampui inflasi nasional itu 2010, dan sekarang di atas nasional lagi. Namun sebenarnya tidak surprise, karena semua daerah juga tinggi dan sejak awal kami sudah diprediksi," jelasnya, Jumat (2/1/2014). ‎

Menurutnya, kota yang berkontribusi menyebabkan nilai inflasi tinggi adalah Denpasar sebesar 8,03%, dan Singaraja 10,32%. Adapun komoditas yang mendorong inflasi adalah cabai rawit, kangkung, beras.

Dia menjelaskan perayaan Hari Raya Galungan Kuningan, Natal dan ditambah Tahun Baru yang berturut-turut menyebabkan permintaan bahan kebutuhan pokok meningkat sehingga mendorong pedagang menaikkan harga.‎

Selain itu, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) semakin menambah tekanan inflasi, terutama kelompok transportasi. BPS Bali mencatat, inflasi pada Desember mencapai 2,13%, di mana kontribusi inflasi Denpasar 1,99% dan Singaraja 2,8%.

"Kalau tidak ada Galungan dan Kuningan mungkin tidak tinggi, tetapi ini tekanannya bertubi-tubi sehingga potensial menyebabkan pedagang menaikkan harga barang dagangan," tuturnya‎.

Panusunan memprediksi tingkat inflasi pada awal tahun akan kembali turun seiring kebijakan pemerintah menetapkan harga BBM subsidi sesuai mekanisme pasar. "Bagusnya ada kebijakan dari pemerintah menurunkan harga BBM, ini semacam pemecah ombak, kalau tidak, tekanan inflasi bisa berpengaruh sampai Februari," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper