Kabar24.com, DENPASAR - Nilai tukar petani Bali pada Desember 2014, turun 2,04% dibandingkan dengan November, yaitu dari 106,36 menjadi 104,19.
Menurut Panusunan Siregar, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, subsektor yang mendorong penurunan NTP Bali adalah tanaman perkebunan rakyat yang mengalami penurunan sebesar 3,74%.
"Kendati turun, tetapi dibandingkan dengan nasional, posisi daya tukar petani Bali masih di atas nilai tukar petani (NTP) nasional yang sebesar 101,32," jelasnya, Jumat (2/1/2015).
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. NTP diperoleh dari pertandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani.
Semakin tinggi NTP, semakin kuat pula tingkat daya beli petani. Berdasarkan data BPS Bali, indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,46% dari 120,57 menjadi 121,12.
Kenaikan indeks itu ditopang oleh subsektor peternakan, tanaman pangan dan perikanan. Sementara indeks yang dibayar petani meliputi barang-barang kebutuhan pokok, bibit, obat-obatan, sewa, pajak lahan, dan pengeluaran naik 2,55% dibandingkan bulan sebelumnya dari 113,36 menjadi 116,25.