Bisnis.com, DENPASAR—Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali menyediakan stok uang tunai senilai Rp2,5 triliun untuk mengantisipasi permintaan uang tunai jelang akhir 2015.
Permintaan uang kartal pada akhir tahun ini di Kawasan Bali diprediksi naik 18%-20% menjadi Rp2,1 triliun dari periode sama tahun lalu Rp1,76 triliun, karena Hari Raya Galungan dan Kuningan, Natal dan Tahun Baru yang jatuh mulai pertengahan hingga akhir Desember 2014 serta liburan akhir tahun.
“Tanda-tanda peningkatan permintaan sampai minggu pertama Desember belum terlihat, tetapi permintaan uang kartal diperkirakan mulai meningkat signifikan jelang Hari Raya Galungan [17 Desember 2014], atau akhir minggu kedua Desember,” ujarnya, Rabu (10/12).
Hingga akhir November 2015, uang kartal berada pada posisi net inflow senilai Rp225,23 miliar.
Nilai itu merupakan selisih antara arus kas masuk uang kartal dari system perbankan di Bali ke Bank Indonesia mencapai Rp995,37 miliar, sedangkan outflow dari Bank Indonesia ke system perbankan di Bali mencapai Rp770,14 miliar.
Bank Indonesia juga menghimbau kepada perbankan untuk menjaga ketersediaan uang tunai di seluruh anjungan tunai mandiri (ATM), khususnya menjelang hari raya dan hari libur akhir tahun.
Dia mengimbau agar masyarakat meningkatkan perhatian terhadap tindak kejahatan uangpalsu yang beredar di masyarakat.
Selain mendukung penyediaan uang tunai, Bank Indonesia Perwakilan Bali juga siap melayani kebutuhan masyarakat melalui instrument sistem pembayaran non tunai, baik melalui Sistem Kliring Nasional (KSN) dan RTGS.
Sepanjang November 2014, jumlah transaksi SKN BI tercatat Rp4,48 triliun, meningkat 21,5% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Antisipasi Akhir Tahun BI Siapkan Rp2,5 Triliun
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali menyediakan stok uang tunai senilai Rp2,5 triliun untuk mengantisipasi permintaan uang tunai jelang akhir 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Feri Kristianto
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium