Bisnis.com, PEKANBARU—Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit Riau periode 10-16 Desember 2014 mengalami penurunan karena peningkatan produksi di musim penghujan.
Zulher, Kepala Dinas Perkebunan Riau, mengatakan panen buah kelapa sawit lebih cepat saat musim penghujan, sehingga kelebihan produksi. Padahal permintaan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di pasar global relatif belum banyak bergerak.
“Penurunan harga TBS kelapa sawit Riau pada pekan ini diakibatkan faktor alami dalam negeri. Panen buah kelapa sawit yang lebih cepat di musim penghujan membuat produksi dari petani melimpah,” katanya di Pekanbaru, Selasa (9/12/2014).
Meski mengalami penurunan, Zulher menganggap harga TBS kelapa sawit Riau pada pekan ini masih di atas harga minimal. Untuk TBS dengan usia 10 tahun masih mencapai Rp1.631,01 per kilogram, sedangkan harga minimal yang dipatok petani Rp1.500 per kilogram.
Menurutnya, petani tidak perlu mengkhawatirkan penurunan harga TBS pada pekan ini, karena pemerintah daerah akan terus mengupayakan peningkatan nila jual TBS kelapa sawit milik petani swadaya.
Berdasarkan harga perhitungan pembelian TBS kelapa sawit yang ditetapkan tim penetapan harga pembelian periode 10-16 Desember 2014, ditetapkan TBS kelapa sawit dengan usia tiga tahun juga merosot menjadi Rp1.167,1 per kilogram dari yang sebelumnya Rp1.184,84 per kilogram, kelapa sawit usia lima tahun Rp1.395,56 per kilogram, usia delapan tahun Rp1.537,47 per kilogram.
Kemudian harga TBS kelapa sawit dengan usia 23 tahun menjadi Rp1.508,23 per kilogram dari yang sebelumnya Rp1.531,12 per kilogram, sedangkan kelapa sawit usia 25 tahun menjadi Rp1.426,16 per kilogram dari sebelumnya Rp1.447,78 per kilogram.
Seperti diketahui, harga TBS kelapa sawit Riau sempat anjlok hingga Rp1.300 per kilogram pada periode Agustus-September tahun ini. Padahal, pada Januari-Juli tahun ini harga TBS kelapa sawit Riau sempat menguat hingga Rp1.900 per kilogram.