Bisnis.com, JAKARTA - Resesi Jepang lebih parah dari yang diperkirakan sekaligus menjadi pukulan bagi Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang berupaya untuk maju kembali dalam pemilu dengan mempertaruhkan kinerja ekonominya.
Pertumbuhan ekonomi Jepang menyusut 1,9% per tahun selama periode Juli hingga September dibandingkan kuartal sebelumnya.
Angka itu juga lebih rendah dari proyeksi sejumlah analis yang disurvei Bloomberg News yang memperkirakan penurunan hanya sekitar 0,5%.
“Laporan hari ini menunjukkan sedikit lebih buruk dari gambaran ekonomi Jepang,” ujar Taro Saito, direktur riset ekonomi pada NLI Research Institute sebagaimana dikutip
Bloomberg, Senin (8/12/2014).
Menurutnya, Jepang akan mengalami pemulihan, namun secara bertahap. Namun demikian, plemahan yen akan mendorong pertumbuhan sektor manufaktur dan hal itu akan berdampak positif pada berbagai sektor industri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
