Bisnis.com, JAKARTA- Pernah gagal menjadi calon independen Bupati Kabupaten Biak Numfor periode 2014-2019, tampaknya menjadi berkah tersendiri bagi Prof Dr Yohana Susana Yembise.
Berkahnya, dia dipercaya Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK.
Perempuan guru besar Universitas Cenderawasih Jayapura bergelar profesor pertama dari Papua itu dilahirkan di kota buah Manokwari, Papua Barat, 1 Oktober 1958.
Di dunia pendidikan, nama Yohana Yembise sangat dikenal luas kalangan masyarakat Papua, karena melalui karya nyatanya di luar negeri yang mampu mengangkat putra putri asli Papua berkuliah di luar negeri melalui beasiswa Australia Development Schorlaship (ADS).
Yohana menjadikan "Joint Selection Team in Indonesia" untuk menjaring mahasiswa Indonesia yang akan berkuliah di Australia.
Di bidang akademik, Yohana menyandang gelar sarjana (S1) dari Uncen dan Diploma Penerapan Bahasa dari Regional English Language Centre (RELC) SEAMEO Ingapore.
Untuk gelar magister, diraih ibu tiga anak ini dari Simon Fraser University B, Kanada, sedangkan Pendidikan Doktoral diperolehnya dari the School of Langguage and Media the University of Nescastle Australia.
Keseharian guru besar perempuan Papua dari Uncen itu mengajar Bahasa Inggris di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan serta menjabat sebagai Ketua Program Magister Pendidikan Bahasa Inggris.
Jabatan lain yang juga dipegang Yohana Yembise di Universitas Cenderawasih Jayapura adalah menjadi asisten Direktur Bidang Akademik Program magister Uncen Jayapura hingga dikukuhkan menjadi guru besar pertama perempuan dari Papua pada tahun 2012.
Selain mengajar di Uncen, kesibukan Prof Yo --sapaan akrab Ibu Yohana Yembise-- sebagai konsultan bidang pendidikan Pemerintah Provinsi Papua dan untuk Pemerintah Kabupaten Jayapura untuk pengajaran Bahasa Inggris dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia Human dan Hubungan Luar Negeri.
Saat menjadi calon bupati independen, Prof Yohana Yembise berobsesi juntuk melakukan perubahan di Kabupaten Biak Numfor dengan titik sentral pada bidang pendidikan.
"Untuk memajukan Biak tidak ada jalan lain semua harus melalui pendidikan karena menjadi program inti mengubah peradaban manusia di Kabupaten Biak Numfor," ungkap Prof Yohana ketika itu.
Di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla melalui kabinet kerja yang diumumkan pada 26 Oktober 2014, perempuan profesor pertama Papua Yohana Susana Yembise itu diberi jabatan sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Masalah kasus kekerasan perempuan dan perlindungan anak di Tanah Papua yang menjadi problem serius karena terkait dengan berbagai penyebab diharapkan dapat tertanggani lebih baik di masa kementerian pemberdayaan perempuan dan anak dijabat oleh "putri" Papua itu.
Pengangkatan perempuan pertama dari Papua dalam jajaran kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla itu diharapkan menjadi inspirasi bagi kaum hawa di Tanah Papua dalam mengabdikan diri untuk rakyat dan bangsa Indonesia.