Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DEMO HONG KONG: Puluhan Ribu Pendemo Bertahan Hingga Malam

Puluhan ribu pemrotes memenuhi jalan-jalan di Hong Kong hingga malam guna mendesak pemerintah melakukan pemilihan terbuka dan tuntutan agar Chief Executive Leung Chun-ying mundur.
Ratusan pengunjuk rasa memblokir jalan utama di distrik Mongkok perbelanjaan Hong Kong/Reuters
Ratusan pengunjuk rasa memblokir jalan utama di distrik Mongkok perbelanjaan Hong Kong/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Puluhan ribu orang memenuhi jalan-jalan di Hong Kong melakukan aksi protesnya hingga malam, guna mendesak pemerintah melakukan pemilihan terbuka dan tuntutan agar Chief Executive Leung Chun-ying mundur.

Sementara itu, pemimpin mahasiswa menetapkan 1 Oktober 2014 sebagai batas waktu bagi pemerintah untuk memenuhi tuntutan mereka.

Meski jumlah pelaku aksi protes mulai berkurang pagi ini, namun sebagian dari mereka masih berada di kawasan pusat pemerintahan distrik Admiralty selain di Causeway Bay dan Mong Kok. Jalan-jalan utama menuju pusat bisnis masih ditutup dan sejumlah rute bus ditutup, menurut perbuatan pemerintah tadi malam sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (30/9/2014).  

Gerakan tersebut, yang dimotori mahasiswa mulai 26 September 2014, membesar tadi malam setelah akhir pekan lalu terjadi bentrok dengan aparat keamanan yang menggunakan gas air mata untuk membubarkan aksi protes. Pemerintahan Hong Kong mendesak mereka tenang, sedangkan pemerintah pusat China menginginkan pihak internasional  tidak ikut campur tangan urusan dalam negerinya.

Tiga pemimpin mahasiswa kemarin menyatakan bahwa jika pemerintah gagal memenuhi tuntutan mereka hingga besok, maka mereka akan meningkatkan aksi protes dan akan melanjutkan mogok belajar yang telah mereka lakukan sejak 22 September 2014.

“Kami berharap masyarakat Hong Kong bisa menunjukkan kepada Beijing bahwa kami masih kuat. Kami berharap masyarakat bisa menunggu hingga batas waktu 1 Oktober bagi kami untuk beraksi lebih lama,” ujar Chan Kin-man, pemimpin organisasi Occupy Central with Love and Peace, kelompok mahasiswa yang terlibat dalam aksi protes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper