Bisnis.com, PEKANBARU -- Bank Indonesia Perwakilan Riau menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Pemerintah Kota Pekanbaru untuk mendorong teknologi pertanian hidroponik organik.
Mahdi Muhammad, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Pekanbaru, mengatakan ketahanan pangan menjadi salah satu isu penting untuk Pekanbaru, karena masih bergantung dengan pasokan dari wilayah sekitarnya.
"Kami mendorong penggunaan teknologi hidroponik organik, karena cocok diterapkan untuk wilayah perkotaan. Kami juga akan melatih ibu rumah tangga dari 58 kecamatan, agar dapat menerapkan teknologi ini," katanya di Pekanbaru, Senin (29/9).
Mahdi menuturkan, Bank Indonesia Perwakilan Riau akan menyediakan ahli dan teknologi, serta perangkat hidroponik organik untuk diterapkan masyarakat.
Pemerintah Kota Pekanbaru nantinya akan menindaklanjuti dengan upaya penggunaan teknologi tersebut untuk skala industri.
Ayat Cahyadi, Wakil Wali Kota Pekanbaru, mengatakan pihaknya akan mendorong agar teknologi pertanian yang tidak membutuhkan lahan luas tersebut terus dikembangkan.
Dengan investasi Rp2 juta untuk setiap perangkat hidroponik organik, Pemerintah Kota Pekanbaru akan mengupayakan penggunaannya secara massal.
"Teknologi ini dapat menjadi solusi dari harga pangan yang terus melonjak dan dapat menyebabkan inflasi, makanya akan kita dorong terus," ujarnya.
Menurut Ayat, penerapan teknologi pertanian tersebut juga dapat menggerakkan perekonomian Pekanbaru, karena dapat menjadi sumber penghasilan tambahan untuk keluarga yang menerapkannya.