Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Kopi: Petani Keluhkan Minimnya Modal

Rencana petani kopi di Kabupaten Bandung untuk memaksimalkan lahan perkebunan dengan menyela tanaman kopi dengan komoditi jeruk dan budidaya lebah madu terkendala oleh minimnya permodalan.

Bisnis.com, BANDUNG - Rencana petani kopi di Kabupaten Bandung untuk memaksimalkan lahan perkebunan dengan menyela tanaman kopi dengan komoditi jeruk dan budidaya lebah madu terkendala oleh minimnya permodalan.

Ketua Kelompok Tani Karasa Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Dadang Suherman mengatakan alasan mereka ingin menambahkan komoditi tersebut lantaran lamanya masa panen kopi yakni selama delapan bulan setiap tahunnya.

"Memang dengan menanam kopi telah membantu ekonomi petani, tapi petani pun ingin terus meningkatkan kesejahteraannya," katanya, kepada wartawan, Senin (29/9/2014).

Menurut dia, apabila tidak dilakukan tanaman sela, maka petani tidak memiliki kegiatan selama sisa empat bulan. Untuk itu, mereka memerlukan kegiatan usaha lain agar bisa menambah penghasilan keluarga.

Salah satu upaya tersebut adalah dengan menanam tanaman jeruk atau beternak lebah agar mendapatkan madu.

"Kalau dua upaya itu dilakukan, maka dalam setahun itu produktifitas petani bisa terus terjaga. Dengan adanya lebah, saat kopi sedang berbunga, lebah bisa menghisapnya sebagai makanan. Begitu juga dengan jeruk, saat kopi tak berbuah kami bisa panen jeruk," ujarnya.

Akan tetapi, upaya tersebut terkendala oleh minimnya modal. Untuk itu, mereka berharap ada dana stimulan dari pemerintah maupun instansi swasta.

"Dengan adanya bantuan permodalan itu, diyakini akan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan berkontribusi bagi pembangunan daerah," ujarnya.

Dalam kelompok tani yang dipimpinnya saat ini ada 65 orang anggota. Mereka menggarap 62 hektare lahan milik Perhutani yang dikerjasamakan melalui Lembaga Masyarakat Daerah Hutan (LMDH). Serta sekitar 7 hektare lahan milik perorangan. Jadi total luas lahan yang dikelola kelompok tani ini seluas 69 hektare.

"Setiap musim panen menghasilkan kurang lebih 200 ton biji kopi. Tanaman kopi yang kami budidayakan adalah jenis Arabika dengan kualitas unggul," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hedi Ardhia
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper