Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEMENTERIAN ESDM Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Palembang

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendanai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di kawasan tempat pembuangan akhir Sukawinatan Palembang, Sumatera Selatan.
Dengan volume sampah berkisar 500-600 ton per hari maka diperkirakan mampu menghasilkan listrik sampai 500 kw per jam. /Bisnis.com
Dengan volume sampah berkisar 500-600 ton per hari maka diperkirakan mampu menghasilkan listrik sampai 500 kw per jam. /Bisnis.com

Bisnis.com, PALEMBANG - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendanai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di kawasan tempat pembuangan akhir Sukawinatan Palembang, Sumatera Selatan.

"Kementerian ESDM mengalokasikan dana sebesar Rp20 miliar untuk pembangunan PLTSa Palembang tersebut," kata Direktur Bio Energi Kementerian ESDM Ibnu Syahrial didampingi Direktur PT Pasadena Enginering Indonesia (PEI), Trio Chadisan usai mengikuti rapat koordinasi dengan jajaran pemkot, di Palembang, Senin (23/9/2014).

Menurut dia, pembangunan PLTSa tersebut telah berlangsung dan Desember nanti ditargetkan selesai. Dengan demikian Palembang menjadi salah satu kota yang akan memanfaatkan tenaga listrik secara optimal dengan berbahan bakar sampah, tambahnya.

Dia mengatakan Kementerian menunjuk PT Pasadena Enginering Indonesia (PEI) sebagai pelaksana untuk program penyediaan energi listrik masyarakat di daerah itu. Pembangunan PLTSa itu, telah masuk tahap merapihan tumpukan sampah untuk selanjutnya ditentukan lokasi pengeboran gas metan sehingga menghasilkan listrik, katanya.

Dia menjelaskan dengan volume sampah berkisar 500-600 ton per hari maka diperkirakan mampu menghasilkan listrik sampai 500 kw/jam. Optimalisasi pemanfaatan sampah menjadi energi itu, tentu sangat menguntungkan masyarakat karena dapat menikmati listrik dengan biaya murah, ujarnya.

Direktur PT Pasadena Enginering Indonesia (PEI), Trio Chadis menambahkan, pihaknya akan membagi tiga zona di TPA untuk menjadi lokasi pengeboran sumur. Zona K terdapat delapan sumur, zona D mencapai 12 sumur dan zona C terdiri 10 sumur, tambahnya.

Ia mengatakan setiap sumur diperkirakan menghasilkan sekitar 10-20 nmh3/h gas metan. Di mana kebutuhan gas metan untuk mesin 500 Kw mencapai 200-250 nmh3/h,kata dia. Operasional PLTSa itu sepenuhnya akan diserahkan ke Pemkot Palembang.

Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan pembangunan PLTSa merupakan langkah strategis meningkatkan pasokan daya listrik.

"Kami berkomitmen memfasilitas kepentingan pengembang yang ditunjuk Kementerian ESDM sehingga pembangunan PLTSa selesai tepat waktu," katanya.




Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper