Bisnis.com, JAKARTA -- Gunung Slamet kembali mengeluarkan 38 kali letusan dengan mengeluarkan abu berwarna coklat kehitaman tebal dengan tinggi letusan 200-1.500 meter.
Hal ini menyebabkan hutan savana di sekitar puncak Gunung Slamet terbakar di dua titik yakni di kawasan sebelah timur dan barat laut.
"Terdengar 20 kali dentuman kuat. Jarak luncur material lava pijar 1.300 m. Dari kegempaan telah terjadi 25 kali gempa letusan dan 83 kali gempa hembusan," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Jumat (12/9/2014) dini hari.
Sutopo meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak memasuki area dalam radius 4 kilometer dari puncak gunung tersebut. Namun kondisi ini belum mengharuskan masyarakat untuk mengungsi.
"Masyarakat Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang belum perlu mengungsi. Namun dihimbau untuk tetap siap siaga," imbuhnya.
BNPB sendiri telah memberikan pendampingan terhadap BPBD Jawa Tengah dan BPBD di kabupaten sekitar Gunung Slamet dalam menyusun rencana kontinjensi menghadapi erupsi.
Sosialisasi terkait upaya mitigasi bencana telah dilakukan. BPBD Kabupaten Purbalingga sudah melakukan simulasi dengan melibatkan masyarakat. BPBD Kabupaten Banyumas dan Pemalang juga telah melakukan sosialisasi peringatan.
"Peralatan maupun logistik, sudah dipersiapkan semua," tuturnya.