Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRANSMETRO PEKANBARU: Disiapakn Rp18,81 Miliar Pengadaan 75 Unit Bus

Perusahaan Daerah Pembangunan, badan usaha milik daerah Kota Pekanbaru, menyiapkan Rp18,81 miliar untuk menyewa 75 bus ukuran sedang yang akan digunakan sebagai TransMetro Pekanbaru pada 2015.
Bus di terminal/Bisnis.com
Bus di terminal/Bisnis.com

Bisnis.com, PEKANBARU - Perusahaan Daerah Pembangunan, badan usaha milik daerah Kota Pekanbaru, menyiapkan Rp18,81 miliar untuk menyewa 75 bus ukuran sedang yang akan digunakan sebagai TransMetro Pekanbaru pada 2015.

Heri Susanto, Direktur PD Pembangunan, mengatakan pengadaan 75 bus untuk TransMetro Pekanbaru akan dilakukan dengan mekanisme lelang. Rencananya, lelang tersebut akan dilaksanakan pada Oktober tahun ini, sehingga bus yang diperlukan sudah dapat digunakan pada awal tahun depan.

“Pagu kami untuk setiap bus senilai Rp20,9 juta per bulan, jadi ada sekitar Rp18,81 miliar yang kami siapkan untuk menyewa 75 bus sepanjang 2015,” katanya di Pekanbaru, Kamis (11/9/2014).

Heri menuturkan selama ini pihaknya memang menyewa bus dari pihak ketiga untuk menekan investasi yang dikeluarkan. Apalagi, masyarakat Pekanbaru saat ini lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan menggunakan angkutan umum.

Omzet TransMetro Pekanbaru sendiri hanya mencapai sekitar Rp30 juta setiap bulan dari tujuh koridor yang beroperasi saat ini. Jumlah tersebut juga masih harus dikurangi oleh kebocoran tiket yang mencapai 5% dari pendapatan setiap bulannya.

“Kami terus berupaya menekan kebocoran tiket agar bisa mencapai 2% dengan melakukan razia tiket dan setoran oleh petugas khusus,” ujarnya.

Saat ini, PD Pembangunan mengkaji penggunaan tiket elektronik untuk menekan kebocoran tiket di setiap bus. Nantinya, perusahaan akan menggandeng perbankan untuk memasang infrastruktur electronic data capture (EDC), agar masyarakat dapat menggunakan uang elektronik.

Taufan Rudianto, Kepala bagian Operasional, Jaringan dan layanan Kantor Wilayah Bank BRI Pekanbaru, sebelumnya mengatakan sedang melakukan uji coba mesin EDC uang elektronik di beberapa halte dan bus TransMetro Pekanbaru.

“Secara IT kami siap, uji coba itu dilakukan untuk memastikan keandalan mesin EDC saat terjadi antrian panjang,” katanya.

Selain keandalan teknologi informasi yang akan diterapkan, BRI Kantor Wilayah Pekanbaru juga harus memastikan kemudahan pengguna TransMetro yang ingin transit. Pasalnya, saat ini ada sekitar empat halte moda angkutan umum itu digunakan oleh beberapa bus yang rute yang bersinggungan.

Rencananya, BRI akan memasang 150 mesin EDC di seluruh halte TransMetro, dengan investasi sekitar Rp2,5 juta hingga Rp3 juta untuk setiap mesinnya. Selain itu, BRI juga masih harus mengeluarkan dana untuk memperbanyak produk uang elektroniknya yang dikenal dengan merek Brizzi.

PD Pembangunan saat ini sedang mengkaji jalur aglomerasi atau lintas pinggir kota yang menghubungkan Pekanbaru, Siak, dan Pelalawan. Jalur tersebut diharapkan mampu meningkatkan keterhubungan ketiga daerah tersebut, dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Perusahaan juga mengkaji untuk memperpendek jarak tempuh TransMetro Pekanbaru, dan memberlakukan mekanisme transit bagi penumpang seperti yang dilakukan TransJakarta. Cara tersebut dianggap efisien mengurangi waktu tunggu antara bus pertama dengan bus berikutnya yang saat ini mencapai 1 jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper