Bisnis.com, JAKARTA-- Sudah 8 bulan yang lalu Gunung Kelud di Kediri menyemburkan larva pijarnya. Bencana ini, menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), merupakan yang terbesar sepanjang sejarah letusan Gunung Kelud. Bahkan abu vulkanik pasca erupsi Kelud mencapai wilayah Yogyakarta.
Untuk membantu masyarakat korban erupsi Kelud tersebut bisa mandiri, berbagai upaya telah dilakukan. Salah satunya dari sisi agama.
Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU (Pos Keadilan Peduli Umat), bersama Komunitas ODOJ (One Day One Juz) telah merintis upaya rehabilitasi masyarakat terdampak erupsi Kelud, melalui penguatan kegiatan keagamaan dan kepedulian terhadap lingkungan sejak paska erupsinya pertengahan Februari lalu.
Pada Minggu (7/9/2014), PKPU bersama ODOJ kembali menyelenggarakan kegiatan untuk masyarakat yang terkena dampak erupsi Kelud. Diantaranya kegiatan Dauroh Al-Qur’an, dan pembagian 53 paket sembako untuk warga dhuafa.
Paket sembako berasal dari sumbangan warga muslim Kagoshima, Jepang, dan dari ibu Pipih di Brunei Darussalam. Itu sebagai bentuk kepedulian dari warga muslim di negara lain, kepada warga dhuafa di wilayah terdampak erupsi Kelud.
Sekitar 110 warga sekitar Gunung Kelud berkumpul di rumah Ustadz Ali Mustofa, salah seorang tokoh dan ulama di Desa Margo Urip, untuk mengikuti kegiatan tersebut.
"Dauroh Alqur'an ini merupakan salah satu cara memotivasi masyarakat, agar semakin mencintai Alquran dengan memberikan bimbingan secara intensif dalam pengajian rutin yang dikelola," kata Nawawi seperti dikutip dari rilis PKPU, Senin (8/9/2014).
Sukismo Manajer Humas PKPU, menuturkan sebelumnya lembaga kemanusiaan itu juga sudah mencanangkan kegiatan aksi sosial mandiri pada 5 Juni-22 Juli 2014. Kegiatan itu melibatkan masyarakat dan relawan Kader Peduli Lingkungan (KPL).
"Aksi tersebut meliputi perbaikan pipa-pipa air milik warga yang rusak akibat erupsi Kelud, perbaikan rumah dhuafa, dan ceramah pembekalan fiqih shiyam yang dipusatkan di Desa Puncu dan Margo Urip," ujar Sukismo.
Kegiatan berikutnya, katanya, adalah Halal Bihalal pada 5 Agustus bersama warga dan seluruh relawan KPL, dan akhirnya ditutup dengan kegiatan Dauroh Al-qur'an, serta Pembagian Paket Sembako.
"Semua kegiatan ini bertujuan untuk membentuk masyarakat yang lebih berdaya, lebih mandiri dalam mengatasi masalahnya sendiri, dengan atau tanpa adanya bantuan dari pihak eksternal," tambah Sukismo.