Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABINET JOKOWI-JK: Pengamat Prediksi Demokrat, PAN, PPP, Golkar Segera Merapat

Calon presiden dan wakil presiden terpilih 2014-2019 Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) diperkirakan akan mendapat dukungan politik dari setidaknya empat partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih pendukung calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JEMBER - Calon presiden dan wakil presiden terpilih 2014-2019 Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) diperkirakan akan mendapat dukungan politik dari setidaknya empat partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih pendukung calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Menurut pengamat politik dari Universitas Jember, Joko Susilo, ke-4 parpol itu yakni Partai Demokrat, PAN, PPP, Partai Golkar. "Ada sinyal untuk bergabung ke Jokowi-JK menjelang penyusunan kabinet," katanya Sabtu.

Dia menilai Koalisi Merah Putih tidak akan solid untuk mempertahankan koalisinya setelah putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruh gugatan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) juga menolak gugatan tim Prabowo-Hatta terkait administrasi Pemilu Presiden 2014 karena dianggap tidak berdasar, sehingga hal tersebut akan membuat parpol yang mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut satu akan berpindah haluan," tuturnya.

Dalam politik, paparnya, tidak ada kawan atau lawan yang abadi karena hanya kekuasaan dan kepentingan yang lebih dominan, sehingga partai politik akan berhitung ulang jika mereka menjadi oposisi dalam pemerintahan Jokowi-JK.

"Pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan presiden terpilih Jokowi di Bali merupakan sinyal merapatnya Partai Demokrat ke kubu pemerintahan yang akan datang, sedangkan PAN sepertinya berjalan lambat, namun perlahan-lahan mulai merapat ke Jokowi".

Ia menjelaskan PPP dan Golkar juga bakal menyusul ke kubu Jokowi, namun khusus untuk Golkar harus ada pergantian Ketua Umum lebih dulu untuk bergabung pada pemerintahan Jokowi-JK karena selama Aburizal Bakrie menjadi pucuk pimpinan parpol berlambang pohon beringin tersebut maka tidak mungkin ke sana.

"Kalau PPP sejak awal memang sudah tidak solid mendukung Prabowo-Hatta, sehingga ada kemungkinan lebih mudah untuk merapat ke kubu presiden dan wakil presiden terpilih, namun tetap saja Jokowi akan menerima sejumlah parpol itu tanpa syarat seperti yang lain," ujarnya.(ant/yus).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper