Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Myanmar & Kelompok Bersenjata Sepakat Bentuk Serikat Federal

Pemerintah Myanmar dan kelompok suku bersenjata membuat terobosan besar dalam pembicaraan gencatan senjata di Yangon, Jumat, setelah pemerintah menyetujui permintaan paling peka untuk membangun serikat federal, yang menjamin hak demokrasi, kesetaraan nasional, dan pengajaran-mandiri.
  Pemerintah Myanmar dan kelompok suku bersenjata membuat terobosan besar dalam pembicaraan gencatan senjata di Yangon. Foto ilustrasi. /
Pemerintah Myanmar dan kelompok suku bersenjata membuat terobosan besar dalam pembicaraan gencatan senjata di Yangon. Foto ilustrasi. /

Bisnis.com, YANGON-- Pemerintah Myanmar dan kelompok suku bersenjata membuat terobosan besar dalam pembicaraan gencatan senjata di Yangon, Jumat, setelah pemerintah menyetujui permintaan paling peka untuk membangun serikat federal, yang menjamin hak demokrasi, kesetaraan nasional, dan pengajaran-mandiri.

Menurut jumpa pers bersama Komite Kerja Pembuat Perdamaian (UPWC) dan kelompok suku bersenjata Tim Koordinasi Gencatan Senjata Nasional (NCCT) pada akhir pembicaraan hari pertama mengenai rancangan perjanjian gencatan senjata nasional, pembangunan tentara federal akan dibahas lebih lanjut secara rinci dalam dialog politik.

Hanya beberapa butir, termasuk dalam rancangan perjanjian gencatan senjata, masih harus ditangani dalam pembicaraan hari kedua pada Sabtu, kata U Hla Maung Shwe, penasihat khusus Pusat Perdamaian dan anggota UPWC dan U Naing Han Tha, pemimpin NCCT.

Mereka membuat kesimpulan kasar bahwa setelah pertemuan ini, hampir 90% dari rancangan perjanjian gencatan senjata akan diselesaikan, seperti dilaporkan Antara pada Sabtu (16/8/2014).

Hasil pembicaraan dua hari itu akan dilaporkan kepada pemimpin kedua pihak untuk mendapatkan pendapat mereka dan kemudian pertemuan trilateral antara UPWC, NCCT dan partai-partai politik di negara itu untuk tampilan pertukaran-pendapat.

Perwakilan UPWC dan pemimpin kelompok etnis bersenjata bertemu di Myitgyina, ibu kota negara bagian Kachin utara, untuk pertama kalinya pada November 2013 guna membicarakan gencatan senjata nasional.

Setelah itu perwakilan dari kedua pihak juga bertemu untuk beberapa kali, bekerja di luar rancangan perjanjian gencatan senjata nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Antara, Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper