Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat telah menyelesaikan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pilpres 2014 di 33 provinsi di Indonesia dan di luar negeri. Pasangan nomor urut dua dinyatakan menang.
Hasi litu ditetapkan berdasarkan Keputusan KPU yang dibacakan oleh Ketua KPU Husni Kamil, Selasa (22/7/2014) di Gedung KPU, Jakarta, Selasa sore.
Dari hasil penghitungan suara ini, pasangan Prabowo-Hatta meraih 48,85% dan Jokowi-JK 53,85%. Sanksi dan Badan Pengawas Pemilu menyatakan perhitungan KPU sudah sesuai. Hasil pemilihansuara itu tidakada wakildari pasangan nomor urut satuPrabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Pengumuman ini bukan hanya menetapkan siapa pemenang. Namun, juga memastikan, siapa preisden dan wakil presiden Indonesia yang baru, periode 2014-2019.
Pilpres 2014 ini diikuti dua pasng calon yakni nomor urut satu Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa serta nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK).
Demikian keputusan KPU yang disiarkan melalui live Bisnis.com mulai 20 Juli 2014 hingga 22 Juli 2014.
BACA JUGA -REAL COUNT PILPRES 2014: Inilah Hasil Rekapitulasi KPU Di Sejumlah Daerah
- HASIL REAL COUNT PILPRES 2014: Inilah Rekapitulasi 33 Provinsi di Indonesia
- KPU Nasional Bacakan Rekapitulasi Sejumlah Provinsi Hari ini (20/7/2014) - HASIL PILPRES 2014: Prabowo-Hatta Bakal Terima Keputusan KPU 22 Juli |
- Golkar Sejalan dengan Prabowo, Siap Jadi Oposisi
Inilah Hasil Rekapitulasi KPU Pusat
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat telah menyelesaikan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pilpres 2014 di 33 provinsi di Indonesia dan di luar negeri. 1. Kalimantan Barat: Prabowo-Hatta 1.032.354; Jokowi-JK 1.573.046
2. Nusa Tenggara Barat: Prabowo-Hatta 1.844.178; Jokowi-JK 701.238
3. Aceh: Prabowo-Hatta 1.089.290; Jokowi-JK 913.309
4. Sumatra Selatan: Prabowo-Hatta 2.132.163; Jokowi-JK 2.027.049
5. Kalimantan Selatan: Prabowo-Hatta 941.809; Jokowi-JK 939.748
6. Kepulauan Riau: Prabowo-Hatta 332.908; Jokowi-JK 491.819
7. Jambi: Prabowo-Hatta 871.316; Jokowi-JK 897.787
8. Bangka Belitung: Prabowo-Hatta 200.706; Jokowi-JK 412.359
9. Daerah Istimewa Yogyakarta: Prabowo-Hatta 977.342; Jokowi-JK 1.234.249
10. Bengkulu: Prabowo-Hatta 433.173; Jokowi-JK 523.669
11. Sulawesi Barat: Prabowo-Hatta 165.494; Jokowi-JK 456.021
12. Kalimantan Tengah: Prabowo-Hatta 468.277; Jokowi-JK 696.199
13. Sulawesi Tenggara: Prabowo-Hatta 511.134; Jokowi-JK 622.217
14. Gorontalo: Prabowo-Hatta 378.735; Jokowi-JK 221.497
15. Sumatra Barat: Prabowo-Hatta 1.797.505 ; Jokowi-JK 539.308
16. Bali: Prabowo-Hatta 614.241; Jokowi-JK 1.535.110
17. Riau: Prabowo-Hatta 1.349.338; Jokowi-JK 1.342.817
18. Maluku: Prabowo-Hatta 433.981; Jokowi-JK 443.040
19. Sulawesi Tengah: Prabowo-Hatta 632.009; Jokowi-JK 767.151
20. Jawa Tengah: Prabowo-Hatta 6.485.720; Jokowi-JK 12.959.540
21. Jawa Barat: Prabowo-Hatta 14.167.381; Jokowi-JK 9.530.315
22. Lampung: Prabowo-Hatta 2.033.924; Jokowi-JK 2.299.889
23. Sulawesi Utara : Prabowo-Hatta 620.095; Jokowi-JK 724.553
24. Kalimantan Timur Prabowo Hatta 687.734 Jokowi-JK 1.190.156
25. Papua Barat Prabowo-Hatta 172.528 ; Jokowi-JK 360.379
26. Banten : Prabowo-Hatta 3.192.671 ; Jokowi-JK 2.398.631
27. NTT : Prabowo-Hatta 769.391 Jokowi-JK 1.488.076
28. Sulawesi Selatan : Prabowo-Hatta 1.214.857 ; Jokowi-JK 3.037.026. Prabowo-Hatta 306.792 ; Jokowi-JK 256.601
30. DKI Jakarta : Prabowo-Hatta 2.528.064 ; Jokowi-JK 2.859.894
31. Jawa Timur : Prabowo-Hatta 10.277.088 ; Jokowi-JK 11.669.313
32. Papua : Prabowo-Hatta 769.132 ; Jokowi-JK 2.026.735
33. Sumatra Utara : Prabowo-Hatta 2.831.514 ; Jokowi-JK 3.494.835
Rekapitulasi suara untuk luar negeri : Prabowo-Hatta 313.600 ; Jokowi-JK 364.257 |
Prabowo Harus Buktikan Tuduhan
Bisnis.com, JAKARTA - Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) menyarankan calon presiden Prabowo Subianto harus membuktikan tuduhan pelanggaran Pemilu 2014 jika ia ingin melaporkan ke Mahkamah Konstitusi.
Deputi JPPR Masykuruddin Hafidz dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Selasa (22/7/2014) mengatakan pernyataan Prabowo bahwa terjadi pelanggaran yang masif, terstruktur dan sistematik pada pemungutan dan penghitungan suara perlu dibuktikan dengan validitas data pelanggaran yang cukup sebagai bukti.
"Data pelanggaran, terutama pelanggaran penghitungan suara secara berjenjang menjadi syarat mutlak untuk menjadi dokumen pendukung gugatan ke Mahkmah Konstitusi," katanya.
Selain itu, lanjut dia, proses gugatan pasangan calon nomor satu itu akan membuktikan seberapa besar keterlibatan pelanggaran pemilu dalam usaha memenangkan calon tertentu.
Dia menjelaskan bukti-bukti yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi sebaiknya juga tidak hanya berkaitan dengan kerugian atas hasil rekapitulasi tetapi juga ajang pembuktian ajang pembuktian bagaimana penyelenggara pemilu, tim sukses dan partai politik untuk melakukan perubahan suara tersebut.
"Menjadi pelajaran baik bagi masyarakat pemilih dan sistem penegakan keadilan hukum pemilu ke depan, apabila berhasil melalui proses penetapan calon terpilih ini dengan sabar, tenang dan penuh kedamaian," katanya.
Sebelumnya, calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menyatakan menolak apa pun keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas hasil Pilpres 2014 yang disampaikan lewat saksi mereka di Gedung KPU, di Jakarta, Selasa.
Saksi Prabowo, Rambe K. Zaman, membacakan surat yang ditandatangani Prabowo Subianto pada 22 Juli 2014 bernomor 07001/capres nomor 1/2014 tentang hal penarikan diri dari proses rekapitulasi suara Pilpres 2014.
Usai membacakan surat pernyataan sikap yang disebut Rambe sebagai hasil rapat tim kampanye nasional Prabowo-Hatta itu, semua saksi Prabowo-Hatta lalu keluar dari ruang digelarnya Pleno rekapitulasi suara yang menyisakan pembahasan provinsi Jawa Timur, Papua, dan pembahasan lanjutan Sumatera Utara yang pada Senin (21/7) ditunda untuk disahkan.
"Kami menemukan beberapa hal yang memperlihatkan cacatnya Pilpres sehingga hilangnya hak-hak demokrasi negara Indonesia," kata Rambe.
Rambe menambahkan, mereka menilai Pilpres 2014 bermasalah, tidak demokratis, bertentangan dengan Undang-Undang 1945, tidak adil, tidak terbuka dan banyak aturan lain dibuat dan dilanggar KPU.
Prabowo-Hatta Mundur
JAKARTA - Calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memutuskan menarik diri dari proses Pilpres 2014, karena pertimbangan ditemukannya tindak pidana kecurangan pemilu yang melibatkan penyelenggara dan pihak asing dengan tujuan tertentu. |
Hasil Rekapitulasi KPU Hingga Selasa Siang
Berikut adalah hasil perolehan sementara di 29 provinsi hingga Selasa siang (22/7/2014): (Perolehan sementara di 29 provinsi, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 44.423.048 suara dan Joko Widodo-Jusuf Kalla mengantongi 51.954.617 suara)
1. Kalimantan Barat
2. Nusa Tenggara Barat
3. Aceh
4. Sumatra Selatan
5. Kalimantan Selatan
6. Kepulauan Riau
7. Jambi
8. Bangka Belitung
9. Daerah Istimewa Yogyakarta
10. Bengkulu
11. Sulawesi Barat
12. Kalimantan Tengah
13. Sulawesi Tenggara
14. Gorontalo
15. Sumatra Barat
16. Bali
17. Riau
18. Maluku
19. Sulawesi Tengah
20. Jawa Tengah
21. Jawa Barat
22. Lampung
23. Maluku Utara
24. Sulawesi Utara
25. Kalimantan Timur
26. Papua Barat
27. Banten
28. Sulawesi Selatan
29. DKI Jakarta
|
Proses Rekapitulasi Pilpres 2014 Transparan
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum RI mengklaim proses rekapitulasi perolehan suara Pemilu Umum Presiden 2014 berlangsung transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. "Sehingga, kita berharap tidak ada gugatan ke Mahkamah Konstitusi terkait hasil pilpres," kata anggota KPU RI Sigit Pamungkas di Jakarta, Selasa (22/7/2014). Pihaknya tidak membayangkan akan ada pihak yang menggugat hasil Pemilu Presiden ini ke MK. "Sebab, kami melihat proses rekapitulasi sudah berjalan dengan baik, transparan dan bertanggung jawab, sekaligus tentunya sesuai dengan peraturan perundang-undangan," kata dia di sela-sela rapat pleno terbuka rekapitulasi nasional di Gedung KPU Pusat. Namun, KPU tidak menutup mata adanya kemungkinan pengajuan gugatan terhadap hasil Pilpres 2014 ke Mahkamah Konstitusi. Oleh karena itu, pihaknya mempersiapkan diri dengan membentuk tim hukum jika ada gugatan ke MK. "Kalau nanti ada yang melanjutkan ke MK, KPU harus mempersiapkan diri dengan baik yaitu dengan menyiapkan tim kuasa hukum. Tetapi itu sifatnya pasif karena kami tidak melihat adanya kemungkinan gugatan ke MK," jelas Sigit. Hingga Selasa siang, pukul 12.30 WIB, masih tersisa pembahasan perolehan suara di empat provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, Papua dan Sumatera Utara. Perolehan sementara di 29 provinsi, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 44.423.048 suara dan Joko Widodo-Jusuf Kalla mengantongi 51.954.617 suara. Rencananya, rapat pleno terbuka pengesahan dan pengumuman pemenang Pilpres 2014 akan dimulai pukul 16.00 WIB setelah semua sertifikat hasil rekapitulasi di tingkat provinsi selesai dibacakan. |
Muhaimin Iskandar: Mahfud & Hanafi Rais Akui Keunggulan Jokowi
JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan sejumlah tokoh pendukung calon presiden/wakil presiden Prabowo-Hatta dikabarkan mengakui keunggulan Jokowi-Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden 2014. "Mahfud MD, Hanafi Rais (tokoh pendukung Prabowo-Hatta), luar biasa. Mereka menunjukkan ketokohannya," kata Muhaimin usai menggelar Pra-Muktamar PKB di Bandung, Senin (21/7/2014). Ia mengemukakan Jokowi-JK akan memenangkan pilpres 2014 berdasarkan hasil perolehan suara secara hitung cepat maupun hitung nyata. Dalam menyikapi kemenangan itu, kata dia, PKB belum membicarakan pembagian jabatan menteri di kabinet presiden terpilih. Ia menegaskan koalisi kerakyatan pendukung dan pengusung Jokowi-JK dipastikan akan selalu solid, bahkan dalam menjalankan pemerintahan. Selain itu koalisi yang dipimpin PDI-Perjuangan, kata dia, akan lebih kuat dengan bergabungnya partai lain, seperti Partai Demokrat dan Partai Golkar. Menurut dia, penting menyinergikan antara pemerintah sebagai eksekutif dengan unsur legislatif di parlemen. |
Perolehan Suara 22 Provinsi Yang Ditetapkan KPU Pusat
Berikut adalah perolehan suara di 22 provinsi yang telah ditetapkan KPU Pusat:
1. Kalimantan Barat:
-Prabowo-Hatta 1.032.354
- Jokowi-JK 1.573.046
2. Nusa Tenggara Barat:
Prabowo-Hatta 1.844.178;
JOkowi-JK 701.238
3. Aceh:
Prabowo-Hatta 1.089.290;
Jokowi-JK 913.309
4. Sumatra Selatan:
Prabowo-Hatta 2.132.163;
Jokowi-JK 2.027.049
5. Kalimantan Selatan:
Prabowo-Hatta 941.809;
Jokowi-JK 939.748
6. KepulauanRiau:
Prabowo-Hatta 332.908;
Jokowi-JK 491.819
7. Jambi:
Prabowo-Hatta 871.316;
Jokowi-JK 897.787
8. Bangka Belitung:
Prabowo-Hatta 200.706;
Jokowi-JK 412.359
9. Daerah Istimewa Yogyakarta:
Prabowo-Hatta 977.342;
Jokowi-JK 1.234.249
10. Bengkulu:
Prabowo-Hatta 433.173;
Jokowi-JK 523.669
11. Sulawesi Barat:
Prabowo-Hatta 165.494;
Jokowi-JK 456.021
12. Kalimantan Tengah:
Prabowo-Hatta 468.277;
Jokowi-JK 696.199
13. Sulawesi Tenggara:
Prabowo-Hatta 511.134;
Jokowi-JK 622.217
14. Gorontalo:
Prabowo-Hatta 378.735;
Jokowi-JK 221.497
15. Sumatra Barat:
Prabowo-Hatta 1.797.505 ;
Jokowi-JK 507.052
16. Bali:
Prabowo-Hatta 614.241; Jokowi-JK 1.535.110
17. Riau:
Prabowo-Hatta 1.349.338;
Jokowi-JK 1.342.817
18. Maluku:
Prabowo-Hatta 433.981;
Jokowi-JK 443.040
Jokowi-JK 443.049
19. Sulawesi Tengah:
Prabowo-Hatta 632.009;
Jokowi-JK 767.151
20. Jawa Tengah:
Prabowo-Hatta 6.485.720;
Jokowi-JK 12.959.540
21. Jawa Barat:
Prabowo-Hatta 14.167.381;
Jokowi-JK 9.530.315
22. Lampung:
Prabowo-Hatta 2.033.924;
Jokowi-JK 2.299.889
Rapat Pleno Pilpres 2014 Selasa Sore
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum Pusat menjadwalkan rapat pleno terbuka penetapan hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 di Jakarta, Selasa sore (22/7), kata Komisioner Hadar Nafis Gumay di Gedung KPU Pusat Jakarta, Senin malam (21/7/2014).
"Rencananya besok (Selasa) sebelum buka puasa, kalau belum selesai pembacaan rekapitulasinya bisa diteruskan besok pagi. Saya rasa malam ini selesai," kata Hadar di sela-sela rapat pleno terbuka rekapitulasi nasional.
KPU Pusat juga mengundang kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden peserta Pemilu 2014 untuk hadir dalam penetapan dan pengesahan pemenang Pilpres.
Hingga Senin petang, saat skorsing pleno, KPU telah menetapkan hasil rekapitulasi Pilpres di 22 provinsi.
Perolehan sementara hingga sebelum skorsing Senin petang, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 38.752.529 suara sedangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla meraup 41.095.130 suara.
KPU Pusat menjadwalkan akan menyelesaikan pembacaan sertifikat rekapitulasi seluruh KPU provinsi, Senin.
Komisioner KPU Pusat Ferry Kurnia Rizkiansyah mengatakan penetapan hasil dan pengesahan pemenang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden bisa saja ditetapkan Senin, hari ini, jika proses rekapitulasi penghitungan suara bisa diselesaikan.
"Agenda rekapitulasi itu tanggal 20-22 Juli 2014, sedangkan proses penetapan (hasil pilpres) tanggal 21-22 Juli 2014. Jadi hari ini kalau memang sudah beres bisa kita lakukan penetapan," ujar Ferry di Gedung KPU Jakarta.
Jika penetapan hasil pilpres bisa dilakukan Senin ini, maka KPU akan segera mengundang masing-masing pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk segera hadir dalam acara penetapan hasil Pilpres 2014.
PPP Siap Bergabung ke Jokowi-JK
JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan siap untuk bergabung dengan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang diperkirakan menjadi pemenang pemilu presiden, semakin menguat. |
Agung Laksono: Ical Sebaiknya Beri Selamat Pada Pemenang
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono menilai tidak perlu melanjutkan urusan hasil penghitungan suara Pilpres 2014 ke ranah Mahkamah Konstitusi.
"Kan sudah terbuka, sudah terlihat. Kalaupun harus ada yang diulang sudah dilaksanakan. Sebaiknya memberikan selamat pada pemenang," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/7/2014).
Agung justru menyarankan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dapat memulai mengucapkan selamat kepada pihak pasangan capres bernomor urut 2 Joko Widodo - Jusuf Kalla yang diproyeksikan memenangkan Pilpres 2014.
Agungberharap partai yang menaunginya, yang menjadi pendukung utama pasangan capres bernomor urut 1 Prabowo Subianto - Hatta Rajasa, dapat memulai langkah pemberian selamat kepada pihak Jokowi - Kalla yang memenangi Pilpres.
"Kalau saya mengharapkan begitu diumumkan, partai Golkar lebih dahulu memberikan selamat pada yang menang. Saran saya agar ARB lebih mendahului mengucapkan selamat. Saya kira itu akan membuat suasana lebih baik lagi," ujarnya. |
'Jangan Pesta Kemenangan'
JAKARTA - Ketua tim pemenangan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Musthofa, meminta relawan maupun simpatisan capres dan cawapres Jokowi-JK untuk tidak berpesta kemenangan. "Kami tidak ingin ada yang melakukan perayaan atas kemenangan Pilpres 2014 di luar rumah," ujarnya, di Kudus, Senin. Apabila ada yang melakukan perayaan, dia menyarankan, dilakukan di dalam rumah. Ia mengatakan, larangan melakukan pesta kemenangan, terutama di luar rumah merupakan perintah dari Capres Jokowi. "Dia memerintahkan hal itu melalui telepon," ujarnya. |
Kubu Prabowo Mainkan Manuver Politik Berbahaya
JAKARTA - Dalam proses rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Presiden 2014 tingkat nasional, kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dinilai telah memainkan manuver politik yang berbahaya.
PRABOWO-HATTA
"Pertama, kubu Prabowo-Hatta meminta penghentian rekapitulasi suara yang sedang berlangsung, dan selanjutnya meminta rekapitulasi suara nasional oleh KPU ditunda," katanya. |
KPU: Dari 21 Provinsi, Jokowi-JK 38.795.241 suara & Prabowo-Hatta 36.718.605
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum Pusat hingga Senin sore (21/7/2014) pukul 17.10 WIB, menetapkan perolehan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di 21 provinsi dengan total suara yang masuk 75.513.846 pemilih. 1. Kalimantan Barat: Prabowo-Hatta 1.032.354; Jokowi-JK 1.573.046
2. Nusa Tenggara Barat: Prabowo-Hatta 1.844.178; JOkowi-JK 701.238
3. Aceh: Prabowo-Hatta 1.089.290; Jokowi-JK 913.309
4. Sumatra Selatan: Prabowo-Hatta 2.132.163; Jokowi-JK 2.027.049
5. Kalimantan Selatan: Prabowo-Hatta 941.809; Jokowi-JK 939.748
6. Kepulauan Riau: Prabowo-Hatta 332.908; Jokowi-JK 491.819
7. Jambi: Prabowo-Hatta 871.316; Jokowi-JK 897.787
8. Bangka Belitung: Prabowo-Hatta 200.706; Jokowi-JK 412.359
9. Daerah Istimewa Yogyakarta: Prabowo-Hatta 977.342; Jokowi-JK 1.234.249
10. Bengkulu: Prabowo-Hatta 433.173; Jokowi-JK 523.669
11. Sulawesi Barat: Prabowo-Hatta 165.494; Jokowi-JK 456.021
12. Kalimantan Tengah: Prabowo-Hatta 468.277; Jokowi-JK 696.199
13. Sulawesi Tenggara: Prabowo-Hatta 511.134; Jokowi-JK 622.217
14. Gorontalo: Prabowo-Hatta 378.735; Jokowi-JK 221.497
15. Sumatra Barat: Prabowo-Hatta 1.657.056; Jokowi-JK 507.052
16. Bali: Prabowo-Hatta 614.241; Jokowi-JK 1.535.110
17. Riau: Prabowo-Hatta 1.349.338; Jokowi-JK 1.342.817
18. Maluku: Prabowo-Hatta 433.981; Jokowi-JK 443.049
19. Sulawesi Tengah: Prabowo-Hatta 632.009; Jokowi-JK 767.151
20. Jawa Tengah: Prabowo-Hatta 6.485.720; Jokowi-JK 12.959.540
21. Jawa Barat: Prabowo-Hatta 14.167.381; Jokowi-JK 9.530.315 |
SBY Minta MK dan KPU Jaga Independensi
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada Mahkamah Konstitusi dan Komisi Pemilihan Umum untuk senantiasa menjaga independensi dalam menanganni kemungkinan adanya gugatan terkait hasil pemilu presiden.
Dalam menjalanka proses penghitungan suara, kata SBY, KPU harus transparan dan akuntabel. Sementara dalam menangani gugatan, SBY meminta MK untuk independen, bertindak kredibel, dann proporsional.
"Jika besok ada yang tidak menerima hasil penghitungan suara KPU, maka sebagai kepala negara saya menyarankan untuk menempuh cara konstitusional secara damai. Kita semua mendorong MK untuk melaksanakan tugasnya dengan baik," kata SBY di Jakarta, Senin (20/7//2014).
Pada kesempatan yang sama SBY juga menginngatkan kepada semua pihak bahwa tidak ada satu orangpun yang akan bisa mencederai proses demokrasi ini. Ia pun menjamin keamana negara saat pengumuman suara besok.
"Negara pasti mengawal dan menjaga manakala ada gangguan. Negara pasti ada di depan untuk menghadapi gangguan itu agar demokrasi mengarah ke arah yang benar," ujarnya.(Tegar Arief Fadly)
Hariyadi: Hampir Pasti Pemenangnya Jokowi-JK
JAKARTA -KPU menghadapai ujian lantaran adanya penolakan hasil rekapitulasi suara.
"Hampir pasti pasangan Jokowi-JK menjadi pemenangnya. Tapi, hampir pasti, saksi dari Prabowo-akan menandatangani dengan sederet catatan atau tak akan mau menandatangani hasil akhir penghitungan di KPU," kata dosen politik FISIP Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Haryadi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (21/7/2014).
Haryadi berpendapat veifikasi penghitungan suara hasil pemilihan presiden secara nasional yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan berakhir, tetapi KPU diuji dengan adanya penolakan hasil rekapitulasi suara. |
Kubu Prabowo-Hatta Belum Akui Kekalahan
BANJARMASIN - Ketua Tim Kampanye Daerah Prabowo - Hatta Provinsi Kalimantan Selatan H Rudy Ariffin belum mengakui kalah pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu (1) pada pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2014.
Sebagaimana penuturannya usai rapat paripurna DPRD Kalsel, di Banjarmasin, Senin (21/7/2014), Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tingkat provinsi tersebut, menyatakan, bahwa yang namanya politik itu dinamis.
"Jadi kita lihat saja hasil akhir penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU), siapa yang muncul sebagai pemenang pilpres dan pilwapres 2014," ujar Ketua DPW PPP Kalsel dua periode itu.
Menurut dia, persoalan banyak pemberitaan yang seakan sudah menyatakan kekalahan pasangan Prabowo - Hatta dan kemenangan atas pasangan Jokowi - JK, itu merupakan hak media/wartawan.
"Tapi apakah kita langsung emosi menanggapi pemberitaan tersebut, saya kira sebagai seorang intelektual dan politikus sejati menanggapinya secara profesional dan proporsional, tak mudah terpancing," ajaknya.
Ketika ditanya sikap Tim Kampanye Daerah (Kamda) Prabowo - Hatta Prov Kalsel kalau terjadi kekalahan atas dukungannya, dia menyatakan, hal itu sudah menjadi tanggung jawab Tim Kampanye Nasional (Kamnas) Prabowo - Hatta.
"Kalau kita di Kalsel sudah selesai mengantarkan pasangan Prabowo - Hatta untuk memenangkan dari pasangan Jokowi - JK. Walau kemenangan tipis, itu kan namanya menang juga," tandasnya.
"Namun kita berharap, Kalsel tetap dalam keadaan kondusif hingga pascapenghitungan perolehan suara atau pelatihan Presiden RI periode 2014 - 2019," demikian Rudy Ariffin.
Berdasarkan penghitungan suara pada rapat pleno KPU Kalsel 18 Juli lalu pasangan Prabowo - Hatta menang tipis atas pasangan Jokowi - JK atau nomor urut dua (2) pada pilpres dan pilwapres 2014.
Penghitungan suara secara keseluruhan dalam rapat pleno terbuka KPU Kalsel itu, dari 13 kabupaten/kota seprovinsi tersebut Prabowo - Hatta mendapat 941.809 suara atau 50,05%.
Sementara pasangan Jokowi - JK mendapatkan 939.748 suara atau 49,95% dalam pelaksanaan pilpres dan pilwapres di "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" Kalsel.
Total suara sah pada pilpres dan pilwapres di Kalsel 2014 sebanyak 1.881.557 dan suara yang tidak sah atau kartu suara yang rusak sebanyak 38.237, berarti selisih kedua pasangan capres dan cawapres itu 2.061 suara atau 0,05%.
KPU Tolak Permintaan Penundaan Prabowo-Hatta
JAKARTA - Surat rekomendasi yang dikirimkan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk menunda hasil rekapitulasi suara nasional, telah ditolak oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Penegasan tersebut disampaikan Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay di Kantor KPU, Jakarta, Senin (21/8/2014).
"Kami tidak bisa menunda ini, karena kami belum menemukan adanya alasan yang kuat untuk bisa kami menundanya," tuturnya.
Hadar menegaskan bahwa pihak KPU tetap akan mengumumkan hasil rekapitulasi suara nasional pada tanggal 22 Juli 2014 nanti. Kendati baru selesai besok malam, atau malam ini.
"Iya, tentu [diumumkan]. Selesai malam ini atau besok lalu kami akan mengumumkan itu," tukasnya. Seperti diketahui, beberapa hari lalu, pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta telah mengirimkan surat rekomendasi yang berasal dari Bawaslu untuk menunda hasil rekapitulasi suara nasional.
Pasalnya di beberapa daerah, masih ditemukan bukti-bukti kecurangan pemilu. Namun di hari yang sama, KPU telah menolak untuk menunda hasil rekapitulasi suara nasional.(Sholahuddin Al Ayyubi) |
Tokoh Lintas Agama Berkumpul
JAKARTA - Sejumlah tokoh lintas agama kembali berkumpul di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin, untuk mengutarakan seruan kebangsaan menjelang pengumuman Pilpres 22 Juli 2014.
Kelima seruan itu antara lain, Pertama, mengajak segenap keluarga besar bangsa untuk senantiasa bersyukur ke hadirat Tuhan YME atas berlangsungnya pilpres dengan lancar, tertib dan damai.
"Seruan ini tidak secara khusus berangkat dari kekhawatiran atas terjadinya kerusuhan, justru kami berkeyakinan bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam umat beragama, 'insyaAllah' akan tetap tenang menerima keputusan KPU besok," kata Din. |
Sikap Jelang Capres dan Cawapres
JAKARTA – Para calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan tim pemenangannya didesak memiliki sikap negarawan menyikpaki hasil yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (22/7/2014).
"Sikap kenegarawanan capres-cawapres perlu ditampilkan, agar masyarakat tidak terjebak untuk melakukan agitasi, provokasi dan intimidasi," kata pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang, Senin (21/7/2014). |
Polisi Terapkan Pengamanan Berlapis
JAKARTA - Kepolisian Negara Republik Indonesia membagi lapisan pengamanan di KPU Pusat pada saat rekapitulasi akhir suara Pilpres tingkat nasional besok. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F. Sompie mengatakan pengamanan tersebut akan dibagi dalam empat ring yang berpusat di ruang rapat pleno KPU Pusat di lantai II. "Jadi pengamanan besok sama dengan kemarin, kita bagi empat ring dengan jumlah anggota 3.460 anggota," ujarnya, Senin (21/7/2014). Setelah pengamanan pusat di lantai II, ring kedua ialah ruang lain yang berada di gedung tersebut hingga ke halaman. Kemudian, ring ketiga ialah jalan-jalan di sekitar gedung KPU Pusat hingga radius 50 meter. Selanjutnya, jalan-jalan menuju gedung KPU mulai radius 50 meter ke arah Bundaran Hotel Indonesia dan Bunderan Tugu Tani. Selain, pengamanan di gedung KPU, Polri juga mengerahkan 21.000 personelnya di 40 titik di Jakarta yang termasuk dalam objek-objek vital seperti gedung Bawaslu, gedung MPR/DPR, dan juga rumah kandidat calon presiden dan wakil presiden. "Kita juga tempatkan di titik-titik luar Jakarta agar massa dari luar Jakarta seperti dari Jabar dan Banten tidak bisa masuk," paparnya.(Dimas Novita Sari) |
Penetapan Hasil Pilpres Bisa Hari Ini
JAKARTA - Komisioner KPU Ferry Rizkiansyah mengatakan penetapan hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI 2014, bisa saja ditetapkan Senin, hari ini, jika proses rekapitulasi penghitungan suara 33 provinsi bisa diselesaikan.
"Agenda rekapitulasi itu tanggal 20-22 Juli 2014, sedangkan proses penetapan (hasil pilpres) tanggal 21-22 Juli 2014. Jadi hari ini kalau memang sudah beres bisa kita lakukan penetapan," ujar Ferry di Gedung KPU, Jakarta, Senin (21/7/2014).
Ferry juga mengatakan jika penetapan hasil pilpres bisa dilakukan hari ini, maka KPU akan segera mengundang masing-masing pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk segera hadir dalam konteks penetapan hasil pilpres.
Dari total 33 provinsi di Indonesia, sejauh ini KPU Pusat telah menetapkan rekapitulasi di 16 provinsi antara lain Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Aceh, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Jambi, Bangka Belitung, DIY, Bengkulu, Sulawesi Barat, Kalteng, Gorontalo, Sultra, Sumbar dan Bali.
Dari 16 provinsi itu, penghitungan nyata perolehan suara kedua pasangan yakni Prabowo-Hatta 13.790.625, sedangkan Jokowi-JK 13.784.625.
Sedangkan 17 provinsi lain yang akan dilakukan rekapitulasi berturut-turut antara lain Riau, Maluku, Sulteng, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Sulawesi Utara, Kaltim, Sumatera Utara, Papua Barat, Banten, Jatim, NTT, Sulsel, Maluku Utara, DKI Jakarta, dan Papua.
Pilpres 2014 Ujian Demokrasi Di Indonesia
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan keberhasilan penyelenggaraan pemilu dan pemilihan presiden 2014 merupakan ujian bagi kematangan demokrasi Indonesia. |
KPU: Rekapitulasi Jalan Terus
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan tetap melaksanakan proses rekapitulasi suara tingkat nasional pada Senin (21/7) meskipun Tim Hukum Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Hatta Rajasa sempat mengancam mempidanakan KPU.![]() Menurut Husni, Senin (21/7/2014) merupakan hari kedua rekapitulasi nasional perolehan suara Pilpres yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari sejak Minggu (20/7) hingga Selasa (22/7/2014). "Jadi tidak ada yang bisa menghentikan. Rekapitulasi jalan terus," ujar Husni. Ia menuturkan, kalaupun ada ancaman dari Tim Hukum Prabowo-Hatta yang akan mempidanakan KPU bila tetap menggelar rekapitulasi suara yang dinilai cacat hukum, pihaknya tidak terlalu memperdulikannya. "Itu kan (ancamannya) dari Tim Kuasa hukumnya saja, bukan dari Capres Prabowo," tegasnya. Sebelumnya Tim Hukum Prabowo-Hatta Alamsyah, menilai banyak terjadi kecurangan di berbagai daerah dan memberikan batas waktu KPU hingga Senin (21/7) pagi. Menurutnya, jika rekapitulasi nasional tetap dilanjutkan, maka tim pasangan nomor urut satu akan melaporkan KPU ke ranah hukum. Tim tersebut juga mengultimatum jika KPU tetap saja menggelar rekapitulasi maka akan mengambil langkah tuntutan hukum. Pada hari pertama (20/7), KPU menyelesaikan rekapitulasi suara tingkat nasional pada 15 propinsi dengan hasil sementara pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa unggul dengan perolehan 13.176.384 suara, sedangkan pasangan nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla meraup sebanyak 12.249.515 suara. Dengan rekap tersebut pasangan Prabowo-Hatta unggul dengan selisih 926.869 suara dibandingkan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Ke-15 propinsi yang sudah selesai yaitu Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Aceh, Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Jambi, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Bengkulu, Sulawesi Barat, Kalteng, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, dan Sumbar. Adapun pada 18 propinsi lainnya akan dilakukan rekapitulasi pada Senin (21/7) dan Selasa (22/7) masing-masing dimulai pada pukul 10:00 WIB. |
Prabowo Hatta Unggul 15 Di Provinsi
JAKARTA - Komisi Pemililihan Umum (KPU) menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional pada 15 propinsi dengan hasil sementara pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa unggul dengan perolehan 13.176.384 suara, sedangkan pasangan nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla meraup sebanyak 12.249.515 suara.
1. Kalimantan Barat Prabowo-Hatta : 1.032.354 Jokowi-JK : 1.573.046 Suara sah : 2.605.400 Suara tidak sah : 16.533 Total jumlah suara digunakan : 2.621.933
2. Nusa Tenggara Barat Prabowo-Hatta : 1.844.178 Jokowi-JK : 701.238 Suara sah : 2.545.416 Suara tidak sah : 24.581 Total jumlah suara digunakan : 2.569.997
3. Aceh Prabowo-Hatta : 1.089.290. Suara sah : 2.002.599 Suara tidak sah : 58.485 Total jumlah suara digunakan : 2.061.084
4. Sumatra Selatan Prabowo-Hatta : 2.132.163 Jokowi-JK : 2.027.049 Suara sah : 4.159.212 Suara tidak sah : 31.419 Total jumlah suara digunakan : 4.190.631
5. Kalimantan Selatan Prabowo-Hatta : 941.809 Jokowi-JK 939.748 Suara sah : 1.881.557 Suara tidak sah : 38.237 Total jumlah suara digunakan : 1.919.794
6. Kepulauan Riau Prabowo-Hatta : 332.908 Jokowi-JK : 491.819 Suara sah : 824.727 Suara tidak sah : 5.298 Total jumlah suara digunakan : 830.025
7. Jambi Prabowo-Hatta : 871.316 Jokowi-JK : 897.787 Suara sah : 1.769.103 Suara tidak sah : 13.467 Total jumlah suara digunakan : 1.782.570
8. Bangka Belitung Prabowo-Hatta : 200.706 Jokowi-JK : 412.359 Suara sah : 613.065 Suara tidak sah : 6109 Total jumlah suara digunakan : 619.174
9. DI Yogyakarta Prabowo-Hatta : 977.342 Jokowi-JK : 1.234.249 Suara sah : 2.211.591 Suara tidak sah : 33.573 Total jumlah suara digunakan : 2.245.164
10. Bengkulu Prabowo-Hatta : 433.173 Jokowi-JK : 523.669 Suara sah : 956.842 Suara tidak sah : 7.150
11. Sulawesi Barat Prabowo-Hatta : 165.494 Jokowi-JK : 456.021 Suara sah : 621.515 Suara tidak sah : 3.428
12. Kalteng Prabowo-Hatta : 468.277 Jokowi-JK : 696.199 Suara sah : 1.164.476 Suara tidak sah : 9.357
13. Gorontalo Prabowo-Hatta : 378.735 Jokowi-JK : 221.497 Suara sah : 600.232 Suara tidak sah : 3.216
14. Sultra Prabowo-Hatta : 511.134 Jokowi-JK : 622.217 Suara sah : 1.133.351 Suara tidak sah : 6.327
15. Sumbar Prabowo-Hatta : 1.797.505 Jokowi-JK : 539.308 Suara sah : 2.336.813 Suara tidak sah : 17.514 |
Beri Kepercayaan KPU
JAKARTA - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Arie Sudjito, mengajak seluruh elemen bangsa untuk memberi kepercayaan pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) guna menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara Pilpres 2014. "Jangan dipolitisasi apalagi ditekan dengan usulan menunda penghitungan. Usulan itu justru memperlambat kerja KPU dan akan berdampak pada ketidakpastian," ujar Arie dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (20/7/2014). Menurut dia, KPU perlu didukung agar bekerja secara optimal, sehingga dapat menyelesaikan tugasnya sesuai jadwal. "Kerja keras KPU harus dihargai jangan dihambat," ujarnya. Ia mengatakan jika penetapan hasil Pilpres 2014 sesuai jadwal, tentu akan memudahkan tahapan selanjutnya. Namun, bila KPU dipaksa menunda penetapan hasil karena tekanan, maka jadwal berikutnya akan molor. "Tentu akan mempersulit kerja KPU, itu risiko politiknya sangat besar," kata Arie seraya mengajak seluruh elemen untuk mendukung KPU mengamankan suara rakyat. |
Mahfud MD: Saya Sesalkan TV Swasta
Ketua Tim Kemenangan Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD menyesalkan pernyataannya yang ditayangkan salah satu televisi nasional tidak lengkap. |
Hanafi Rais Nyatakan Kemenangan Jokowi
JAKARTA - Juru bicara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK), Anies Baswedan, menyampaikan penghargaannya terhadap pernyataan resmi Hanafi Rais, salah satu tokoh PAN yang menyatakan kemenangan tim Jokowi-JK. "Kami atas nama capres-cawapres Jokowi-JK menyatakan apresiasi kami terhadap ucapan selamat atas kemenangan yang secara resmi dikemukakan oleh Hanafi Rais, tokoh muda dari Partai Amanat Nasional," kata Anies dalam siaran persnya yang diterima Antara di Jakarta, Mingguv(20/7/2014). Anies juga memberikan penghormatannya pada pasangan kandidat presiden dan wakil presiden nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. "Pak Prabowo dan Pak Hatta adalah negarawan yang saya hormati karena peran mereka menjaga demokrasi, turun tangan demi Indonesia. Mereka mempunyai rasa nasionalisme dan Ke-Indonesiaan yang tinggi. Terlihat dari upaya mereka untuk Indonesia. Apresiasi saya setinggi-tingginya untuk peran penting mereka dalam pemilu pilpres ini," katanya. Anies menekankan, kemenangan Pemilu 2014 merupakan kemenangan rakyat dan hanya perhitungan resmi-lah yang nantinya akan menentukan siapa calon resmi penerus tonggak kepemimpinan Republik Indonesia sebagai Presiden ke-7 dan wakilnya. "Kemenangan Pemilu tahun ini adalah kemenangan rakyat Indonesia yang telah menentukan presiden pilihan mereka. Yang perlu digarisbawahi adalah turutnya seluruh rakyat Indonesia dalam meramaikan pesta demokrasi, menjaga napas demokrasi dan menjunjung demokrasi demi tercapainya cita-cita bangsa Indonesia," kata Anies. Lebih lanjut, Anies kembali mengimbau untuk semua rakyat Indonesia untuk bersabar menunggu pengumuman resmi pasangan resmi Presiden dan wakil Presiden Indonesia masa bakti 2014-2019 yang akan dilakukan pada tanggal 22 Juli 2014. |
Mahfud MD: Saya Gagal Menangkan Prabowo-Hatta
Ketua Tim Sukses Capres {Prabowo Subianto-Hatta Rajasa Mahfud MD:
"Kalau Pemilu Ulang itu adalah keputusan politik, tak ada hukumnya, yang ada pemungutan suara ulang tapi tak ada guna tidak akan menghilangkan kecurangan dan sudah lewat 10 hari. Ada kemungkinan, penundaan pengumuman sebulan dari mulai 9Juli hingga berarti 9 Agustus [2014]. Tapi buat apa?"
"Itu juga tidak ada gunananyaja. Jadi saya nilai pemilu sudah selesai dan saya akan kembalikan mandat [selaku ketua tim sukses] karena tidak berhasil memenenangkan [pasangan capres dan cawapres] Prabowo Subianto- Hatta Rajasa," katanya. (Sumber: Metro TV)
PKB Gelar Doa Pengumuman Pemilu KPU
JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar doa untuk kedamaian bangsa yang dirangkai dengan peringatan Nuzulul Quran di Kantor DPP PKB, Jakarta, Minggu malam (20/7/2014).
Hadir dalam acara itu, sejumlah petinggi PKB dari jajaran tanfidz dan dewan syuro. Tampak hadir juga Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj yang akan memberikan tausyiah.
Wakil Bendahara PKB Bambang Susanto menjelaskan acara doa bersama itu ditujukan bagi kedamaian Indonesia sebelum dan sesudah pengumunan pemenang pemilu presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut Bambang, doa bersama sebagai ikhtiar spiritual akan dilanjutkan bersama anak-anak yatim, Senin (21/7/2014) dan Selasa (21/7/2014).
"Supaya sebelum rekapitulasi KPU maupun pascarekapitulasi nanti Indonesia tetap diberi kedamaian," katanya.
Selain doa bersama, kata Bambang, PKB juga menggelar syukuran terkait pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu presiden yang dinilai berlangsung dengan baik, sekaligus syukuran atas hari lahir PKB ke-16 pada 23 Juli nanti.
Hasil hitung cepat
Hasil penghitungan cepat
Sumber | Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden | |
---|---|---|
Prabowo Subianto—Hatta Rajasa | Joko Widodo—Jusuf Kalla | |
CSIS-Cyrus Network | 48,1% | 51,9% |
Indikator Politik Indonesia | 47,05% | 52,95% |
Litbang Kompas | 47,66% | 52,34% |
Lingkaran Survei Indonesia | 46,43% | 53,37% |
Pol Tracking | 46,63% | 53,37% |
Populi Center | 49,05% | 50,95% |
RRI | 47,29% | 52,71% |
Saiful Mujani Research Center | 47,09% | 52,91% |
IRC | 51,11% | 48,89% |
JSI | 50,13% | 49,87% |
Lembaga Survei Nasional | 50,56% | 49,44% |
Puskaptis | 52,05% | 47,95% |
Hasil Akhir KPU |
Jokowi: Ngapain Ditunda?
JAKARTA - Pasangan capres-cawapres bernomor urut 2 Joko Widodo dan Jusuf Kalla mempertanyakan suara-suara yang meminta penundaan pengumuman resmi hasil penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Menurut Jokowi, pengumuman resmi hasil penghitungan suara sebaiknya dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, yakni pada Selasa (22/7/2014).
"Ada apa? Tidak ada apa-apa, ngapain ditunda? Sesuai UU lah. Kalau UU bilang tanggal 22 ya tanggal 22. Itu bukan kemauan kita," ujarnya usai menghadiri acara silaturahmi dan buka puasa bersama yang digelar oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (20/7/2014).
Baik Jokowi maupun JK memastikan akan menerima pengumuman resmi hasil penghitungan suara. "Yang jelas (jika ada yang tidak menerima pengumuman resmi), itu bukan kami," ujar JK. (Anggi Oktarinda) |
Pilpres 2014, Kemungkinan Jokowi-JK Menang
JAKARTA - Hasil penghitungan suara pemilu presiden para rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa 22 Juli akan memastikan siapa pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan memenangkan kontestasi Pemilu Presiden 2014. |
Perolehan Suara 8 Provinsi PKU
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum Pusat hingga Minggu sore telah menetapkan rekapitulasi perolehan hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di delapan provinsi di Tanah Air.
Dari delapan provinsi tersebut, perolehan suara untuk pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sementara mengungguli pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan. Prabowo-Hatta memperoleh 8.444.724 suara, sedangkan Jokowi-JK mendapat 7.956.355 suara.
Ke-delapan provinsi tersebut adalah Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Aceh, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Jambi dan Bangka Belitung.
Rapat pleno terbuka, Minggu, diskors untuk ibadah shalat Maghrib, buka puasa sekaligus shalat tarawih hingga pukul 20.00 WIB.
KPU menjadwalkan akan menyelesaikan 12 provinsi termasuk dengan Bengkulu, Jawa Barat dan Sulawesi Barat.
"Pembahasan akan dilakukan per provinsi, urutannya berdasarkan kehadiran dan kesiapan KPU provinsi," kata Ketua KPU Husni Kamil Manik di Jakarta, Minggu.
Berikut perolehan suara di delapan provinsi yang telah ditetapkan KPU:
1. Kalimantan Barat:
- Prabowo-Hatta 1.032.354;
- Jokowi-JK 1.573.046
2. Nusa Tenggara Barat:
- Prabowo-Hatta 1.844.178;
- Jokowi-JK 701.238
3. Aceh:
- Prabowo-Hatta 1.089.290;
- Jokowi-JK 913.309
4. Sumatra Selatan:
- Prabowo-Hatta 2.132.163;
- Jokowi-JK 2.027.049
5. Kalimantan Selatan:
- Prabowo-Hatta 941.809;
- Jokowi-JK 939.748
6. Kepulauan Riau:
- Prabowo-Hatta 332.908;
- Jokowi-JK 491.819
7. Jambi:
- Prabowo-Hatta 871.316;
- Jokowi-JK 897.787
8. Bangka Belitung:
- Prabowo-Hatta 200.706;
- Jokowi-JK 412.359
9. DI Yogyakarta
Prabowo-Hatta : 977.342 (44,19%)
Jokowi-JK : 1.234.249 (55,81%)
Suara sah : 2.211.591
Suara tidak sah :33.573
Total jumlah suara digunakan : 2.245.164. (Akhirul Anwar)
Tidak Ada PSU
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum Pusat menegaskan tidak ada lagi pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) meskipun ada rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu atau Panitia Pengawas Pemilu setempat, kata Komisioner Hadar Nafis Gumay di Jakarta, Minggu (20/7/2014). |
KPU Tidak Menunda Penghitungan
JAKARTA - Pengajar komunikasi politik Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung Kunto Adi Wibowo mengimbau Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak menunda hasil penghitungan suara nasional Pemilihan Presiden (Pilpres) pada Selasa (22/7). |
DATA & FAKTA
kandidat Presiden | Kandidat Wapres | Parpol Pendukung | Kursi DPR | Kursi DPR (%) | Suara Legis- latif |
Prabowo Subianto
| Hatta Rajasa
| - Gerindra, PKS, PPP, Golkar, Demokrat, PBB, PAN | Koalisi mayoritas: -Golkar -PPP -PKS -PAN -Demokrat 358/560 | 63,54 | 59,52 |
JokoWidodo | Jusuf Kalla | PDI-P, Partai Nasdem, Hanura, PKB | Koalisi minoritas: 202/560 | 36,46 | 40,38 |
Merah Putih Monitoring
JAKARTA - Koalisi merah putih pengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa memutuskan akan menerima hasil penghitungan suara pada rapat pleno Komisi Pemilihan Umum, pada Selasa (22/7/2014).
|
Arah Kemenangan
JAKARTA - Juru bicara Tim Pemenangan Pasangan Capres-Cawapres, Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto, mengatakan, seluruh kalkulasi yang dilakukan melalui hitung cepat sejumlah lembaga kredibel, rekapitulasi secara berjenjang yang dilakukan KPU, dan rekapitulasi para relawan mempertegas arah kemenangan ke Jokowi, tetapi kewaspadaan nasional tetap harus ditingkatkan.
"Di atas segalanya, Tim Kampanye Jokowi-JK percaya sepenuhnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan betul-betul mengawal proses transisi kepemimpinan ini agar berjalan secara aman dan damai," kata Hasto. |
22 Juli 2014: Bakal Damai?
JAKARTA - Sejumlah relawan dari calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla telah bersepakat untuk deklarasi dan menyerukan pernyataan sikap damai dengan menyebut diri sebagai Relawan Bersatu Pro NKRI dan Pemilu Jurdil. Beberapa perwakilan relawan dari kedua kubu menandatangani kesepakatan yang disaksikan oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kapolri Jenderal Sutarman. "Kami minta kepada relawan Prabowo-Hatta dan masyarakat Indonesia agar menciptakan suasana sejuk dan tidak menimbulkan hal-hal negatif. Jika ada perselisihan kedua pihak, kami meminta tim sukses agar menyelesaikan dengan hikmat lewat jalur hukum," kata inisiator relawan Prabowo-Hatta, AS Erlangga, saat acara Deklarasi dan Pernyataan Sikap Relawan Bersatu Pro NKRI dan Pemilu Jurdil di Balai Kartini, Jakarta, Minggu (20/7/2014). Erlangga yang mewakili relawan dari capres dan cawapres nomor urut satu itu mengatakan pihaknya siap menerima siapapun capres dan cawapres yang memenangi pertarungan Pilpres 2014 dan berharap pemimpin yang terpilih bisa mensejahterakan rakyat. "Kami berharap hajat demokrasi yang sudah kita lewati bersama semata-mata tidak hanya menghasilkan pimpinan negeri ini, tapi agar demokrasi yang sudah berjalan selama ini menjadi cara yang mengakomodasi rakyat agar rakyat sejahtera dan makmur," ujar Erlangga. "Siapapun yang terpilih nantinya, Prabowo-Hatta atau Jokowi-JK, kami hanya meminta satu hasil tujuan martabat untuk rakyat indonesia. Rakyat bangsa ini tengah merindukan martabatnya, merindukan kedamaian sejati," tambahnya. Sementara itu, inisiator relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Ananda Mustadjab Latip mengatakan kondisi psikologis relawan dari kedua kubu menjadi tegang padahal menurutnya pesta demokrasi dalam rangka mendapatkan pemimpin baru Indonesia harus dirayakan dengan kegembiraan. "Selama kampanye terjadi kondisi psikologis dari relawan rasanya kok tegang banget padahal pesta demokrasi harusnya senang-senang saja," kata Ananda dari kelompok relawan Gerakan Kebangsaan. "Sebagai pendukung Jokowi-JK, saya berharap Jokowi-JK jadi Presiden. Saya berharap teman-teman Prabowo-Hatta bisa legowo, sebaliknya kalau Prabowo-Hatta jadi Presiden maka rakyat harus menerima. Apapun keputusan KPU harus diterima," tegasnya. Ia mengaku tidak mudah mengumpulkan relawan yang garis keras untuk turut dalam deklarasi damai ini namun ia berharap dengan diserukannya pernyataan sikap damai dari kedua kubu bisa menjamin kondisi yang damai saat penetapan pemenang Pilpres 2014 pada 22 Juli nanti. "Apapun kata orang terhadap apa yang kita lakukan hari ini, ada nada-nada sumbang, biarkan saja," tambahnya. Deklarasi damai ini menyepakati lima poin antara lain menjaga dan mendahulukan keutuhan NKRI, Pancasila dan UUD 1945 serta menjaga persatuan dan menciptakan suasana damai dengan tidak melakukan pengerahan massa. Selain itu juga mengajak seluruh elit dari kedua belah pihak untuk menghentikan sikap dan tindakan yang saling mendiskreditkan dan atau memecah belah rasa persaudaraan sebangsa dan setanah air serta mengawal hasil perhitungan atau rekapitulasi suara yang dilakukan oleh KPU secara terbuka, jujur, dan berkepastian hukum. Mereka juga meminta TNI dan POLRI untuk tetap bersikap netral. |
Rapat Pleno KPU Dimulai
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum Pusat memulai rapat pleno terbuka rekapitulasi nasional perolehan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 di Gedung KPU Pusat yang berada di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta, Minggu (20/7/2014). - Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 1.032.354 suara - Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla meraup 1.573.046 suara - Total suara sah 2.605.400 - Total suara tidak sah 16.533. - Pasangan Prabowo-Hatta 1.844.178 suara - Pasangan Jokowi-JK 701.238 suara - Total suara sah 2.545.416 - Suara tidak sah 24.581. |
Klaim Prabowo Prolog Rekapitulasi
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Ari Dwipayana mengatakan, klaim keunggulan kubu pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa akan menjadi prolog saat rekapitulasi penghitungan suara yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). |
Indikasi Penggelembungan
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Aria Dwipayana, mengatakan perlu diwaspadai adanya indikasi penggelembungan suara, dimana kejanggalan yang jelas terlihat adalah selisih antara rekapitulasi suara dengan formulir C1, DA1 dan DB1. |
Sumber : Antara/KPU