Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

JELANG PENGUMUMAN KPU, SBY: Mengaku Kalah Itu Mulia

Presiden Susilo Bambanng Yudhoyono menilai tensi politik dalam pemilu presiden tahun ini lebih panas dibanding pilpres pada 2004 dan 2009. SBY sendiri mengaku bingung, apa yang menyebabkan kondisi pilpres ini lebih tegang
Tegar Arief
Tegar Arief - Bisnis.com 21 Juli 2014  |  14:00 WIB
JELANG PENGUMUMAN KPU, SBY: Mengaku Kalah Itu Mulia
SBY saat buka puasa dengan capres Prabowo dan Jokowi di istana -

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambanng Yudhoyono menilai tensi politik dalam pemilu presiden tahun ini lebih panas dibanding pilpres pada 2004 dan 2009. SBY sendiri mengaku bingung, apa yang menyebabkan kondisi pilpres ini lebih tegang.

"Saya ini mantan capres, veteran capres, 2004 ada tokoh-tokoh besar waktu itu. Ada Bu Mega, Pak Hamzah Has, Pak Amien Rais, Pak Wiranto dan ada SBY. Tetapi tidak sekeras sekarang ini. 2009 ada Ibu Megawati, Pak Jusuf Kalla, dan saya sendiri. Juga tetap tidak sekeras kampanye yang sekarang ini," kataa SBY di Jakarta, Senin (21/7/2014).

SBY meminta mengimbau semua pihak bisa menjaga keamanan dan situasi kondusif Pilpres kali ini. Terlebih pada pemilu legislatif lalu juga situasi bisa dikendalikan. Ia berharap hal ini tetap bertahan sampai gelaran pilpres usai.

Tak hanya itu, SBY juga menyarankan kepada pasangan capres cawapres untuk mengakui kekalahannya saat hasil rekapitulasi suara telah diumumkan Komisi Pemilihan Umum besok (22/7/2014).

"Mengakui kekalahan itu mulia. Mengucapkan selamat pada yang menang itu indah. Allah itu Maha Besar, kalau kita itu kalah kemudian mengucapkan selamat kepada yang berhasil, maka Allah akan kasihkan pada tokoh itu, orang itu, kelompok itu, memberikan yang sama," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

jokowi capres 2014
Editor : Linda Teti Silitonga

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top