Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BJB Pekanbaru Salurkan Kredit Rp146 Miliar

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJB) cabang Pekanbaru menyalurkan kredit dengan total nilai Rp146 miliar sepanjang semester pertama tahun ini.
Komite kredit usaha rakyat juga mencatat rata-rata rasio kredit bermasalah dalam penyaluran KUR oleh bank pembangunan daerah lebih tinggi dibandingkan dengan rasio NPL dalam penyaluran KUR oleh bank umum yang hanya 3,3%. /Bisnis.com
Komite kredit usaha rakyat juga mencatat rata-rata rasio kredit bermasalah dalam penyaluran KUR oleh bank pembangunan daerah lebih tinggi dibandingkan dengan rasio NPL dalam penyaluran KUR oleh bank umum yang hanya 3,3%. /Bisnis.com

Bisnis.com, PEKANBARU—PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJB) cabang Pekanbaru menyalurkan kredit senilai Rp146 miliar sepanjang semester pertama tahun ini.

Dani Sutarman, Pimpinan Cabang BJB Pekanbaru, mengatakan BJB cabang Pekanbaru saat ini menyalurkan kredit modal kerja konstruksi dan kepemilikan rumah. Produk tersebut diharapkan menjadi alternatif pilihan pembiayaan modal kerja dan usaha bagi masyarakat Riau 

“Selain kredit dalam mata uang rupiah, kami juga telah menyalurkan kredit dalam bentuk dolar Amerika Serikat hampir US$1 juta kepada Chevron,” ujarnya di Pekanbaru, Sabtu (5/7/2014).

Agus Mulyana, Vice President Divisi Corporate Secretary BJB, mengatakan hingga kuartal pertama tahun ini, aset konsolidasi perusahaan mencapai Rp78,9 triliun, naik 15,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Total DPK yang diperoleh pun bertumbuh 26,5% dari kuartal pertama tahun lalu menjadi Rp61,5 triliun.

Sepanjang kuartal pertama 2014, BJB juga telah menyalurkan kredit senilai Rp45,5 triliun, dengan 65% atau Rp29,9 triliun diantaranya disalurkan dalam bentuk kredit konsumer, dengan total non performance loan (NPL) 0,11%.

Secara total, rasio NPL BJB mencapai 16,6%, lebih tinggi dari rata-rata NPL kredit usaha rakyat yang disalurkan oleh 26 bank pembangunan daerah pada periode yang sama sebesar 9,6%.

Komite kredit usaha rakyat juga mencatat rata-rata rasio kredit bermasalah dalam penyaluran KUR oleh bank pembangunan daerah lebih tinggi dibandingkan dengan rasio NPL dalam penyaluran KUR oleh bank umum yang hanya 3,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper