Bisnis.com, JAKARTA -- Visi misi calon presiden Joko Widodo di bidang politik luar negeri dan ketahanan nasional mendapat sambutan baik dari kalangan pengamat dan akademisi yang fokus terhadap permasalahan tersebut.
Hanya saja, menurut peneliti The Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Rizal Sukma ada beberapa poin yang harus dijadikan prioritas Jokowi jika terpilih sebagai presiden pada pemilu 9 Juli mendatang.
Hal terpenting dan dianggap mendesak itu adalah masalah keamanan tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri yang selama ini dinilai kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
"Memang perhatian yang lebih banyak pada perlindungan TKI. Tapi politik luar negeri juga harus bisa mengamankan sumber daya alam kita," kata Rizal dalam diskusi bertajuk Jokowi dan Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Indonesia, Jumat (4/7/2014).
Dalam debat capres bertema politik luar negeri dan ketahanan nasional yang digelar beberapa waktu lalu, Jokowi sempat mengatakan bahwa politik luar negeri perlu didukung oleh ketahanan nasional yang kuat, yakni dengan menguatkan dan memodernisasi alat utama sistem pertahanan.
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang fokus terhadap masalah militer, Jaleswari Pramodhawardhani menilai apa yang dikatakan Jokowi dalam debat tersebut sangat benar.
Menurutnya, Jokowi pun telah menyiapkan strategi tersebut dengan menerangkan perlunya Indonesia memaksimalkan penggunaan drone atau pesawat tanpa awak guna menjaga kedaulatan, terutama di area perbatasan.
"Untuk mengamankan wilayah Indonesia yang sangat luas, drone sebagai bagian dari teknologi dan simbol untuk mengintegrasikan kekuatan," jelas Jaleswari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News