Bisnis.com, BANDUNG - Kubu pasangan capres-cawapres, Joko Widodo-Jusuf Kalla meyakini bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi tentang Undang-Undang Pilpres yang dilaksanakan satu putaran pada 9 Juli 2014 nanti, tidak sengaja disetting oleh pihak tertentu yang saat ini sedang berkuasa di kursi pemerintahan.
Penegasan tersebut disampaikan juru debat pasangan capres-cawapres Jokowi-JK, Maruarar Sirait di Bandung, Kamis (3/7/2014).
"Saya tidak khawatir, karena rakyat akan mengawasi proses yang ada. Saya yakin MK yang sekarang bisa dipercaya dan independen," tuturnya.
Menurut Politisi PDI Perjuangan tersebut, independensi MK saat ini dapat dilihat dalam menangani kasus Akil Mochtar, yang terlibat suap namun tidak dilindungi oleh MK.
"Tentu MK ingin menunjukkan bahwa MK independen dan netral," katanya.
Kendati demikian, Ketua Taruna Merah Putih tersebut tetap menghormati apa yang telah menjadi keputusan MK. Namun, Maruarar tetap mendesak MK untuk independen dan tidak memihak kepada kepentingan sekelompok orang.
"Kita menghormati keputusan MK, tentu sebagai lembaga yang kalau ada pembahasan persepsi yang menyangkut tentang Undang-Undang kan dan kita minta MK betul-betul independen dan objektif," tukasnya.
Seperti diketahui, MK telah memutuskan mengabulkan permohonan uji materi Pasal 159 ayat (1) Undang-Undang nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden terhadap UU 1945. Oleh karena itu, Pilpres tanggal 9 Juli nanti akan berlangsung satu putaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
jokowi capres 2014