Bisnis.com, PEKANBARU—Produksi padi di Riau sepanjang tahun ini diperkirakan akan kembali melorot seiring dengan menurunnya luas panen hingga 11.901 hektare, dan menurunnya tingkat produktivitas lahan sebanyak 0,14 kuintal per hektare.
Mawardi Arsyad, Kepala Badan Pusat Statistik Riau, mengatakan tahun ini produksi padi di Riau diperkirakan hanya akan mencapai 389.094 ton gabah kering giling.
Tingkat produksi tertinggi terjadi pada periode Januari-April sebanyak 184.612 ton gabah kering giling.
“Penurunan produksi juga akan terjadi pada kedelai, sedangkan Jagung akan meningkat 0,226% dibandingkan dengan tahun lalu menjadi 28.125 ton pipilan kering,” katanya di Pekanbaru, Rabu (2/7).
Mawardi menuturkan penurunan luas panen dan produktivitas lahan dipengaruhi oleh turunnya jumlah petani yang ada di Riau saat ini.
Sejak 2003 hingga 2013 penurunan jumlah rumah tangga petani padi mencapai 17,27% menjadi 84.350 rumah tangga.
Kebanyakan masyarakat Riau saat ini lebih memilih untuk mengelola perkebunan kelapa sawit. Hal tersebut terlihat dari peningkatan jumlah rumah tangga petani sawit yang mencapai 8,54% per tahun.
“Perpindahan profesi itu sangat wajar, karena rerata pendapatan rumah tangga pertanian pada tahun lalu saja hanya Rp2,05 juta per bulan,” ujarnya.