Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOMDA REDD+: 15 Desa Dilatih Hadapi Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan

Komisi Daerah (KOMDA) Reduksi Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD+) dan Badan Pengelola REDD+ melanjutkan pelatihan dasar pengendalian kebakaran hutan dan lahan berbasis masyarakat di Kantor Manggala Agni Kapuas, Kalimantan Tengah pada 16-20 Juni 2014.
Pelatihan ini akan terus dilakukan secara rutin hingga masyarakat dapat mandiri sebagai tim serbu api yang efektif. REDD+ akan melakukan monitoring dan evaluasi untuk mengembangkan program di masa mendatang. /bisnis.com
Pelatihan ini akan terus dilakukan secara rutin hingga masyarakat dapat mandiri sebagai tim serbu api yang efektif. REDD+ akan melakukan monitoring dan evaluasi untuk mengembangkan program di masa mendatang. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Daerah (KOMDA) Reduksi Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD+) dan Badan Pengelola REDD+ melanjutkan pelatihan dasar pengendalian kebakaran hutan dan lahan berbasis masyarakat di Kantor Manggala Agni Kapuas, Kalimantan Tengah pada 16-20 Juni 2014.

Ketua Sekretariat Bersama REDD+ di Kalimantan Tengah, Bambang Irawan Wibisono, mengatakan pembangunan kapasitas masyarakat untuk mengendalikan kebakaran hutan terus dilakukan secara bertahap dari setiap kabupaten, terutama pada desa-desa yang rentan kebakaran hutan dan lahan, berada pada daerah terpencil serta memiliki jumlah titik api yang tinggi mengingat tingginya frekuensi kebakaran hutan di Kalimantan Tengah.

Pelatihan  dasar yang diikuti oleh 150 orang anggota masyarakat  ini diselenggarakan selama lima hari di 15 desa baru yang tercakup dalam 5 kabupaten yaitu Katingan, Kotawaringin Timur, Kapuas dan Pulang Pisau, serta Kota Palangka Raya, katanya dalam press release, Jumat (20/6/2014).

REDD+ bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten terkait, Kepolisian, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Hutan Kementerian Kehutanan, Universitas Palangka Raya dan Manggala Agni.

Provinsi Kalimantan Tengah telah terekspos oleh serangkaian kebakaran hutan dan lahan gambut sejak 20 tahun silam sebagai dampak langsung proyek Lahan Gambut Sejuta Hektar di wilayah lahan gambut yang sedianya akan dikonversi menjadi lahan pertanian serta berbagai bentuk kegiatan deforestasi, degradasi hutan, penebangan hutan, aktivitas pertambangan dan perkebunan.

Penyebab kebakaran bervariasi mulai dari kebakaran dari bawah tanah gambut serta proses dekomposisinya, pembukaan lahan perladangan baru dan pembersihan lahan dari semak belukar.

KOMDA REDD+ Kalimantan Tengah dan BP REDD+ sejak tahun 2012 memfokuskan kegiatannya pada 3 hal. Pertama, pengembangan kapasitas kelembagaan pemerintah untuk mendukung kolaborasi yang efektif antar sektor pemerintah, dan antar pemerintah dengan kelompok masyarakat.

Kedua, pelaksanaan serangkaian lokakarya untuk aksi pencegahan dalam mengantisipasi dan mengurangi kebakaran hutan. Ketiga, pelatihan mendalam untuk meningkatkan keterampilan teknis masyarakat untuk menangani kebakaran hutan dan lahan gambut.

Pelatih program, Waldemar Hasiholan Sinaga dari Pusdiklathut menambahkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat, seluruh komponen baik Pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, harus terus bergerak.

”Kami sekarang mengerti mengapa upaya pengendalian kebakaran hutan menjadi keterampilan penting yang harus kami miliki. Metode pelatihan yang sangat praktis membuat kami mudah memahami materi serta mempraktikkannya langsung di lapangan. Jika bukan kami, siapa lagi yang akan membantu menjaga hutan,” ujar Hario Asran, peserta pelatihan dari Desa Danau Rawa Kecamatan Mentangani Kabupaten Kapuas.

Bambang menambahkan bahwa pelatihan ini akan terus dilakukan secara rutin hingga masyarakat dapat mandiri sebagai tim serbu api yang efektif. REDD+ akan melakukan monitoring dan evaluasi untuk mengembangkan program di masa mendatang.

Kelima belas desa tersebut adalah Pilang, Paduran Sebangau, Sei Hambawang (Kabupaten Pulang Pisau); Lahei Mangkurup, Sei Ahas, Muroi Raya, Danau Rawah (Kabupaten Kapuas); Mirah Kalanaman, Tumbang Bulan, Petak Bahandang (Kabupaten Katingan), Baamang Tengah, Pantai Harapan, Selucing, Penyang (Kabupaten Kotawaringin Timur); dan Petuk Bukit (Kota Palangkaraya).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Atiqa Hanum
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper