Bisnis.com, JAKARTA -- Tim advokasi capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa Habiburakhman menyampaikan 3 perkara yang memberatkan pasangan nomor urut 1 tersebut untuk diusut Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jumat, (20/6/2014).
Tiga perkara tersebut antara lain aksi Wimar Witoelar yang membuat desain foto yang menyiratkan adanya afiliasi Prabowo dengan Osama Bin Laden, bukti pernyataan Wiranto yang menuding Prabowo sebagai inisiator penculikan aktivis tahun 1998 dan beredarnya buku 10 Alasan Memilih Jokowi, yang didalamnya mengatakan bahwa Gerindra memiliki hubungan dengan jaringan teroris 9-11.
Sebelumnya, Wimar Witoelar mengunggah foto ke akun twitter dengan desain antara lain Prabowo Subianto, Suryadharma Ali, Anis Matta, Lutfi Hasan Ishaq, Ahmad Heryawan, Tifatul Sembiring, hingga Soeharto bersama dengan gambar Osama Bin Laden dengan tulisan "Gallery of Rogues.. Kebangkitan Bad Guys' pada Minggu (15/6/2014).
"Meskipun sudah dihapus, namun kami meminta Wimar untuk meminta maaf secara tulus, dan itu tidak dilakukannya," jelasnya.
Mengenai perkara Wiranto, Habiburakhman membawa bukti lain yakni rekaman untuk memperkuat dugaan kampanye hitam yang dilakukan mantan Panglima ABRI tersebut.
"Kemarin, Wiranto mengatakan pak Prabowo sebagai inisiator penculikan aktivis. Secara jelas tidak ada keterlibatan dalam kasus penculikan,"katanya.
Dan terakhir, beredarnya buku 10 alasan memilih Jokowi, yang didalamnya mengidentikan Gerindra dengan kelompok Wahabi Syahafi, yang disebutkan terlibat dalam kasus 9-11 dan teroris Afganistan.
"Kami tidak menemukan penerbitnya, namum tertera tulisan Bravo 5 dalam buku, yakni tim Jokowi-JK yang menangani kasus SARA. Kami ingin melihat adakah keterkaitan tim Jokowi-JK dengan publikasi ini,"jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
prabowo subianto