Bisnis.com, SERANG—Pergeseran pola tanam padi yang terjadi pada kuartal I/2014 disertai dengan penyusutan luas sawah panen di Provinsi Banten mengakibatkan target produksi gabah kering giling pada 2014 sulit tercapai.
Kanim Diarna, Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten mengungkapkan berdasarkan pra angka ramalan BPS berdasarkan realisasi panen padi kuartal pertama diperkirakan perolehan produksi padi pada 2014 hanya sebanyak 1.959.643 ton gabah kering giling.
Hasil tersebut didapat dari perkiraan lahan panen selama setahun yang hanya mencapai 364.647 hektare dengan produktivitas rata-rata hasil ubinan sebanyak 53,3 ku/ha. Padahal, target produksi padi Banten pada 2014 adalah 2.161.685 ton gabah kering giling dengan luas lahan panen 392.973 ha dari total luas sawah 413.656 ha.
“Meskipun produksi turun, berdasarkan jumlah penduduk Banten yang mencapai 11 juta jiwa dengan kebutuhan konsumsi beras per kapita sebanyak 100,8 kg per tahun, maka akan diperoleh surplus sebanyak 3.502 ton pada 2014,” ujarnya di Serang, Rabu (18/6).
Oleh karena itu, lanjutnya, untuk mencapai keberhasilan pembangunan tanaman pangan, khususnya padi, seluruh aspek bergantung pada usaha stakeholder, yakni petani serta motivasi peningkatan kualitas kinerja pemerintah.
Perkiraan penurunan produksi padi pada 2014 ini, lanjutnya, berbanding terbalik dengan peningkatan produksi yang didapat pada tahun sebelumnya. Pada 2013 produksi padi naik 11,67% jika dibandingkan dengan 2012.
Pada 2013, produksi mencapai 2.083.608 ton gabah kering giling, lebih tinggi dari produksi 2012 yang mencapai 1.865.893 ton gabah kering giling. Peningkatan produktivitas pada 2013 juga lebih tinggi 2,86% yaitu 52,92 ku/ha dari 51,45 ku/ha pada 2012.
Produksi Padi Banten Turun
Pergeseran pola tanam padi yang terjadi pada kuartal I/2014 disertai dengan penyusutan luas sawah panen di Provinsi Banten mengakibatkan target produksi gabah kering giling pada 2014 sulit tercapai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhammad Abdi Amna
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu